Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ingin laporannya terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman cepat diproses Polda Metro Jaya. Dia ingin laporannya membuat jera Sohibul.
"Sehingga mudah-mudahan saya bisa mengisi semua BAP dengan cepat, saya berharap kasus ini bisa cepat selesai. Isitilahnya bisa sampai di ujung. Mudah-mudahan cepat ya jadi tersangka," kata Fahri sebelum diperiksa di Gedung Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya, Senin, 19 Maret 2018.
Hari ini, politikus PKS itu diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi pelapor untuk pertama kalinya. Fahri pun membawa sejumlah bukti tambahan yang akan diserahkan kepada penyidik.
Salah satu bukti yang dibawa oleh Fahri adalah salinan putusan pengadilan soal pemecatan dirinya dari PKS. Majelis hakim menyatakan pemecatan Fahri tidak sah.
"Dia melakukan, bisa dikatakan, menyerang di depan publik dengan mengatakan saya berbohong dan membangkang. Ini kalimat yang dia tidak punya dasar untuk menyatakannya," jelas Fahri.
Sebelumnya, Fahri menempuh jalur perdata karena dipecat dari PKS. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Februari 2016 memenangkan dan menyatakan pemecatan Fahri tidak sah.
Baca: Fahri Hamzah Bawa Bukti Tambahan ke Polda
PKS mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI. Namun, Fahri Hamzah kembali menang.
Fahri geram atas tindakan Sohibul Iman yang dianggap sudah melampaui batas. Sohibul, kata Fahri, menyatakan di media bila dia kerap berbohong dan membangkang.
"Sungguh ini memasuki pengertian saya yang paling dasar dari eksistensi. Saya merasa sedang dirusak dan dihilangkan. Padahal pengadilan memenangkan saya," jelas Fahri, beberapa waktu lalu.
Fahri lantas melaporkan Sohibul ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor TBL/1265/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNPvVAAk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ingin laporannya terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman cepat diproses Polda Metro Jaya. Dia ingin laporannya membuat jera Sohibul.
"Sehingga mudah-mudahan saya bisa mengisi semua BAP dengan cepat, saya berharap kasus ini bisa cepat selesai. Isitilahnya bisa sampai di ujung. Mudah-mudahan cepat ya jadi tersangka," kata Fahri sebelum diperiksa di Gedung Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya, Senin, 19 Maret 2018.
Hari ini, politikus PKS itu diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi pelapor untuk pertama kalinya. Fahri pun membawa sejumlah bukti tambahan yang akan diserahkan kepada penyidik.
Salah satu bukti yang dibawa oleh Fahri adalah salinan putusan pengadilan soal pemecatan dirinya dari PKS. Majelis hakim menyatakan pemecatan Fahri tidak sah.
"Dia melakukan, bisa dikatakan, menyerang di depan publik dengan mengatakan saya berbohong dan membangkang. Ini kalimat yang dia tidak punya dasar untuk menyatakannya," jelas Fahri.
Sebelumnya, Fahri menempuh jalur perdata karena dipecat dari PKS. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Februari 2016 memenangkan dan menyatakan pemecatan Fahri tidak sah.
Baca: Fahri Hamzah Bawa Bukti Tambahan ke Polda
PKS mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI. Namun, Fahri Hamzah kembali menang.
Fahri geram atas tindakan Sohibul Iman yang dianggap sudah melampaui batas. Sohibul, kata Fahri, menyatakan di media bila dia kerap berbohong dan membangkang.
"Sungguh ini memasuki pengertian saya yang paling dasar dari eksistensi. Saya merasa sedang dirusak dan dihilangkan. Padahal pengadilan memenangkan saya," jelas Fahri, beberapa waktu lalu.
Fahri lantas melaporkan Sohibul ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor TBL/1265/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
