Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memberantas narkoba. BNN ingin menetralisir internet dari konten yang mendorong penyalahgunaan narkoba.
"Dengan Kominfo kita mengharapkan supaya bisa membatasi, melihat konten yang terkait masalah narkoba," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko di The Opus Grand Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juni 2019.
BNN juga akan menarik non governmnet organization (NGO) untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba. NGO diharapkan mampu menyebar pesan bahaya narkoba.
"Begitu juga kami dengan NGO yang ada. Sekarang ini kami ada kerja sama dengan startup anak muda. Kita membangun bagaimana bisa online dengan media sosial. Kita masuk ke sana, kita bisa viralkan konten tentang pemberantasan, pencegahan narkoba," ujar Heru.
(Baca juga: Pengguna Narkoba di Kalangan Milenial Meningkat)
Heru menyebut saat ini internet mampu menjadi stimulan untuk menggunakan narkoba. Dia berharap, dengan menggandeng Kominfo dapat mencegah penyalahgunaan narkoba dengan cepat, terutama di kalangan remaja.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi Narkoba. Sementara di Indonesia, BNN selaku focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibu kota provinsi di Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memberantas narkoba. BNN ingin menetralisir internet dari konten yang mendorong penyalahgunaan narkoba.
"Dengan Kominfo kita mengharapkan supaya bisa membatasi, melihat konten yang terkait masalah narkoba," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko di The Opus Grand Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juni 2019.
BNN juga akan menarik
non governmnet organization (NGO) untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba. NGO diharapkan mampu menyebar pesan bahaya narkoba.
"Begitu juga kami dengan NGO yang ada. Sekarang ini kami ada kerja sama dengan startup anak muda. Kita membangun bagaimana bisa online dengan media sosial. Kita masuk ke sana, kita bisa viralkan konten tentang pemberantasan, pencegahan narkoba," ujar Heru.
(Baca juga:
Pengguna Narkoba di Kalangan Milenial Meningkat)
Heru menyebut saat ini internet mampu menjadi stimulan untuk menggunakan narkoba. Dia berharap, dengan menggandeng Kominfo dapat mencegah penyalahgunaan narkoba dengan cepat, terutama di kalangan remaja.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi Narkoba. Sementara di Indonesia, BNN selaku
focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibu kota provinsi di Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
