Jakarta: Bandar narkoba tidak boleh diberi ruang dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) diminta tegas terhadap pengelola bisnis obat-obatan terlarang.
"Saya meyakini BNN di bawah pemimpin barunya Pak Petrus Golose akan semakin galak dalam memberantas narkoba di Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut dia, tantangan menangani peredaran narkoba selalu ada. Namun, hal itu jangan sampai membuat semangat petugas BNN menjadi lemah.
"Jadi memang tergantung petugas saja dalam upaya pemberantasannya," ungkap dia.
Dia mencontohkan peredaran narkoba di tengah pandemi covid-19. Dia menilai para bandar semakin kencang mengedarkan barang haramnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah barang bukti sabu yang disita BNN pada Januari-Maret 2021. Sebanyak 808,68 kilogram sabu disita dalam waktu tiga bulan.
Baca: Ketua Komisi III: Kalau BNN Hanya Pelengkap, Bubarkan Saja
Politikus Partai NasDem itu meminta BNN lebih maksimal mencegah masuknya narkoba ke Indonesia. Salah satunya melalui pengetatan di perbatasan. Hal itu tentunya harus berkoordinasi dengan sesama institusi terkait hingga masyarakat setempat.
“Jangan sampai narkobanya masuk ke Indonesia," ujar dia.
BNN juga diminta lebih memperhatikan upaya rehabilitasi. BNN harus meningkatkan kualitas pemulihan terhadap masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
“Untuk Pak Petrus (Kepala BNN R. Golose), soal narkoba ini simpel, tangkap bandarnya dan rehabilitasi penggunanya. Kami di Komisi III mendukung penuh," tegas dia.
Jakarta: Bandar narkoba tidak boleh diberi ruang dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (
BNN) diminta tegas terhadap pengelola bisnis obat-obatan terlarang.
"Saya meyakini BNN di bawah pemimpin barunya Pak Petrus Golose akan semakin galak dalam memberantas
narkoba di Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut dia, tantangan menangani peredaran narkoba selalu ada. Namun, hal itu jangan sampai membuat semangat petugas BNN menjadi lemah.
"Jadi memang tergantung petugas saja dalam upaya pemberantasannya," ungkap dia.
Dia mencontohkan peredaran narkoba di tengah pandemi
covid-19. Dia menilai para bandar semakin kencang mengedarkan barang haramnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah barang bukti sabu yang disita BNN pada Januari-Maret 2021. Sebanyak 808,68 kilogram sabu disita dalam waktu tiga bulan.
Baca: Ketua Komisi III: Kalau BNN Hanya Pelengkap, Bubarkan Saja
Politikus Partai NasDem itu meminta BNN lebih maksimal mencegah masuknya narkoba ke Indonesia. Salah satunya melalui pengetatan di perbatasan. Hal itu tentunya harus berkoordinasi dengan sesama institusi terkait hingga masyarakat setempat.
“Jangan sampai narkobanya masuk ke Indonesia," ujar dia.
BNN juga diminta lebih memperhatikan upaya rehabilitasi. BNN harus meningkatkan kualitas pemulihan terhadap masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
“Untuk Pak Petrus (Kepala BNN R. Golose), soal narkoba ini simpel, tangkap bandarnya dan rehabilitasi penggunanya. Kami di Komisi III mendukung penuh," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)