medcom.id, Jakarta: HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat, Kota Cilegon dimeriahkan drama kolosal yang menceritakan perjuangan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Drama diperankan para prajurit TNI.
Dipadukan antara seni tari dan drama, cerita bermula perjuangan Panglima Besar Sudirman saat berjuang melawan penjajah Belanda di Kota Yogyakarta. Belanda yang saat itu ingin memburu Sudirman memasang mata-mata untuk melacak keberadaannya.
Beberapa kali pertempuran tak seimbang, pasukan Belanda memborbardir Kota Yogyakarta dengan dentuman bom. Adegan dipergakan dengan flying pass pesawat tempur Angkatan Udara.
Para pejuang yang memeragakan tentara rakyat dan petani berusaha mencari melindungi sang jenderal. Lagi-lagi Sudirman lolos dari sergapan Belanda.
"Kyai Jimat apa yang engkau pakai, sehingga bisa lolos beberapa kali oleh Belanda?" tanya sang prajurit kepada Sudirman.
"Jimat saya ada tiga, pertama saya selalu menjaga kesucian tubuh daya dengan bersuci. Kedua, saya selalu menjaga shalat lima waktu. Dan Ketiga, saya selalu teguh dan setia dan ikhlas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan golongan dan partai," jawab Sudirman.
Mendengar jawaban itu, sontak para penonton bertepuk tangan. Termasuk Presiden Joko Widodo yang tampak tersenyum saat disorot kamera.
Penampilan dilanjutkan dengan atraksi bela diri 1.600 prajurit TNI. Di antaranya atraksi silat merpati putih melawan kelompok teror dengan kemampuan bela diri. Atraksi pecah balok dan beton dengan tangan kosong pun dipertontonkan.
medcom.id, Jakarta: HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat, Kota Cilegon dimeriahkan drama kolosal yang menceritakan perjuangan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Drama diperankan para prajurit TNI.
Dipadukan antara seni tari dan drama, cerita bermula perjuangan Panglima Besar Sudirman saat berjuang melawan penjajah Belanda di Kota Yogyakarta. Belanda yang saat itu ingin memburu Sudirman memasang mata-mata untuk melacak keberadaannya.
Beberapa kali pertempuran tak seimbang, pasukan Belanda memborbardir Kota Yogyakarta dengan dentuman bom. Adegan dipergakan dengan flying pass pesawat tempur Angkatan Udara.
Para pejuang yang memeragakan tentara rakyat dan petani berusaha mencari melindungi sang jenderal. Lagi-lagi Sudirman lolos dari sergapan Belanda.
"Kyai Jimat apa yang engkau pakai, sehingga bisa lolos beberapa kali oleh Belanda?" tanya sang prajurit kepada Sudirman.
"Jimat saya ada tiga, pertama saya selalu menjaga kesucian tubuh daya dengan bersuci. Kedua, saya selalu menjaga shalat lima waktu. Dan Ketiga, saya selalu teguh dan setia dan ikhlas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan golongan dan partai," jawab Sudirman.
Mendengar jawaban itu, sontak para penonton bertepuk tangan. Termasuk Presiden Joko Widodo yang tampak tersenyum saat disorot kamera.
Penampilan dilanjutkan dengan atraksi bela diri 1.600 prajurit TNI. Di antaranya atraksi silat merpati putih melawan kelompok teror dengan kemampuan bela diri. Atraksi pecah balok dan beton dengan tangan kosong pun dipertontonkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)