Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri mulai mengidentifikasi korban meninggal akibat kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten. Puluhan petugas dilibatkan dalam proses identifikasi.
"Untuk jumlah timnya berapa, belum pasti, karena baru dibentuk. Tapi jumlahnya lebih dari 50 orang, ini melibatkan berbagai ahli," kata Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Hery di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Rabu, 8 September 2021.
Hery menuturkan proses identifikasi dengan cara membandingkan data antemortem (sebelum kematian) dengan data postmortem (setelah kematian). Berbagai ahli dilibatkan.
"Ada ahli forensik DNA, ontodologi, sidik jari, dan lain-lain, yang bertugas mengumpulkan data antemortem dan postmortem lalu mencocokkannya hingga jenazah teridentifikasi," papar dia.
Tim DVI tidak hanya diisi anggota Pusat Kesehatan dan Kedokteran (Pusdokkes) Polri. Tapi juga tenaga kesehatan lain dari sejumlah rumah sakit dan berbagai pihak.
"Jumlah anggota Tim DVI ini banyak karena kita harus bertugas dalam sif, jadi bergantian. Ada tim fase satu di lokasi kejadian, fase antemortem, dan postmortem lokasinya di RS Polri Kramat Jati," ujar dia.
Hery menyebut di posko antemortem, keluarga menyerahkan data diri korban semasa hidup serta pengambilan sampel DNA keluarga inti. Posko dibuka di depan gedung Sentra Visum dan Medikolegal.
Sementara itu, posko postmortem untuk pengambilan data sidik jari, sampel DNA, dan gigi dari jenazah korban. Lokasi berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Hery berjanji tim secepat mungkin mengidentifikasi 41 korban. Sehingga biaa segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Kita upayakan secepatnya ada korban yang bisa teridentifikasi, doakan kami. Untuk keluarga korban juga kami imbau segera menyerahkan data antemortem keperluan identifikasi," tutur dia.
(Baca: Korban Meninggal Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang Dapat Santunan Rp30 Juta)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes
Polri mulai mengidentifikasi korban meninggal akibat kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten. Puluhan petugas dilibatkan dalam proses identifikasi.
"Untuk jumlah timnya berapa, belum pasti, karena baru dibentuk. Tapi jumlahnya lebih dari 50 orang, ini melibatkan berbagai ahli," kata Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Hery di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Rabu, 8 September 2021.
Hery menuturkan proses identifikasi dengan cara membandingkan data antemortem (sebelum kematian) dengan data postmortem (setelah kematian). Berbagai ahli dilibatkan.
"Ada ahli forensik DNA, ontodologi, sidik jari, dan lain-lain, yang bertugas mengumpulkan data antemortem dan postmortem lalu mencocokkannya hingga jenazah teridentifikasi," papar dia.
Tim DVI tidak hanya diisi anggota Pusat Kesehatan dan Kedokteran (Pusdokkes) Polri. Tapi juga tenaga kesehatan lain dari sejumlah rumah sakit dan berbagai pihak.
"Jumlah anggota Tim DVI ini banyak karena kita harus bertugas dalam sif, jadi bergantian. Ada tim fase satu di lokasi kejadian, fase antemortem, dan postmortem lokasinya di RS Polri Kramat Jati," ujar dia.
Hery menyebut di posko antemortem, keluarga menyerahkan data diri korban semasa hidup serta pengambilan sampel DNA keluarga inti. Posko dibuka di depan gedung Sentra Visum dan Medikolegal.
Sementara itu, posko postmortem untuk pengambilan data sidik jari, sampel DNA, dan gigi dari jenazah korban. Lokasi berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Hery berjanji tim secepat mungkin mengidentifikasi 41 korban. Sehingga biaa segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Kita upayakan secepatnya ada korban yang bisa teridentifikasi, doakan kami. Untuk keluarga korban juga kami imbau segera menyerahkan data antemortem keperluan identifikasi," tutur dia.
(Baca:
Korban Meninggal Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang Dapat Santunan Rp30 Juta)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)