medcom.id, Jakarta: Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setiardi Budiono, memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Senin (23/6/2014). Ia menilai pemanggilan ini wajar adanya, sebagai tindak lanjut penerbitan tabloid yang dilakukannya.
"Biasa saja, sebagai awak media saya sudah beberapa kali dipanggil polisi," kata Setiardi saat tiba di Mabes Polri, Jl Trunoojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pagi.
Ia menuturkan, pemanggilan kepada wartawan sebagai saksi oleh kepolisian adalah hal yang lumrah. Setiardi mengaku sudah pernah dipanggil polisi sebelumnya, saat masih menjadi wartawan di sebuah media cetak nasional.
"Dan pada pilpres ini saya dipanggil sebagai saksi, sebagai Pemred Obor Rakyat. Biasa saja," jelasnya.
Pria yang bekerja sebagai asisten Staf Khusus Presiden bidang Otonomi Daerah ini sempat berdalih, Tabloid Obor Rakyat yang ia edarkan masih dalam bentuk promo.
"Mereka belum baca, ini baru gimik. Ini baru edisi promo, ini saya bagikan pada segmen tertentu. Saya yakin yang menuding belum pernah pegang dan baca Obor Rakyat. Nanti para ahli yang berdebat," kilahnya.
Dalam pemanggilan kedua kali ini, setiardi menggunakan kemeja kotak-kotak didampingi kuasa hukumnya Hinca Panjaitan. Sementara itu, Redaktur Obor Rakyat Darmawan Sepriyosa juga diperiksa hari ini, namun belum nampak hadir.
medcom.id, Jakarta: Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setiardi Budiono, memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Senin (23/6/2014). Ia menilai pemanggilan ini wajar adanya, sebagai tindak lanjut penerbitan tabloid yang dilakukannya.
"Biasa saja, sebagai awak media saya sudah beberapa kali dipanggil polisi," kata Setiardi saat tiba di Mabes Polri, Jl Trunoojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pagi.
Ia menuturkan, pemanggilan kepada wartawan sebagai saksi oleh kepolisian adalah hal yang lumrah. Setiardi mengaku sudah pernah dipanggil polisi sebelumnya, saat masih menjadi wartawan di sebuah media cetak nasional.
"Dan pada pilpres ini saya dipanggil sebagai saksi, sebagai Pemred Obor Rakyat. Biasa saja," jelasnya.
Pria yang bekerja sebagai asisten Staf Khusus Presiden bidang Otonomi Daerah ini sempat berdalih, Tabloid Obor Rakyat yang ia edarkan masih dalam bentuk promo.
"Mereka belum baca, ini baru gimik. Ini baru edisi promo, ini saya bagikan pada segmen tertentu. Saya yakin yang menuding belum pernah pegang dan baca Obor Rakyat. Nanti para ahli yang berdebat," kilahnya.
Dalam pemanggilan kedua kali ini, setiardi menggunakan kemeja kotak-kotak didampingi kuasa hukumnya Hinca Panjaitan. Sementara itu, Redaktur Obor Rakyat Darmawan Sepriyosa juga diperiksa hari ini, namun belum nampak hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)