Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan). Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan). Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.

Dua Terduga Teroris Diringkus di Bekasi

Theofilus Ifan Sucipto • 09 Mei 2019 15:00
Jakarta: Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Keduanya bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
 
"Tadi malam pelaku ditangkap. Dua pelaku ini jaringannya berbeda tapi memiliki koneksi sangat kuat dengan JAD Indonesia," Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2019.
 
Kedua orang itu adalah EY, 27, dan YM, 18. EY ditangkap pada Rabu, 8 Mei 2019 pukul 13.48 WIB, di SPBU Pertamina Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Sedangkan, YM ditangkap di hari yang sama pukul 20.33 WIB di rumahnya di Kelurahan Bojong Rawa, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi.

Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti seperti dua bom pipa yang sudah jadi dan disebut Mother of Satan. Dedi mengatakan sebutan itu dibuat karena daya ledakan bom yang tinggi.
 
"Daya ledaknya hampir sama dengan bom di Sibolga dan memiliki fatalitas yang cukup tinggi jika diledakkan," imbuh dia.
 
Selain itu, Densus 88 mengamankan bahan perakit bom lain seperti pisau, pupuk, termometer, dan lain-lain. Dalam penangkapan YM, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa laptop, hard disk, dan remote control sebagai pemicu bom. 
 
Dedi menjelaskan JAD Bekasi dan JAD Lampung berkolaborasi dan memiliki tujuan yang sama. Mereka konsisten melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian.
 
Baca: Polisi Tangkap Tiga DPO Teroris Jaringan JAD Lampung
 
Selain itu, mereka mengaku berencana menyerang aksi massa. Ini mengingat menjelang pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada Rabu, 22 Mei 2018, banyak aksi massa bakal terjadi.
 
"Ini yang mereka manfaatkan yang berujung people power dan momentum kelompok tersebut melakukan serangan," ujar Dedi.
 
Mereka ingin agar menimbulkan banyak korban dan kegaduhan. Jika ini terjadi, kata Dedi, jaringan teroris lain bakal bangkit dan beroperasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan