Wapres Jusuf Kalla saat difoto di kantor Sekretariat Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (24/7). Foto: MI/Immanuel Antonius
Wapres Jusuf Kalla saat difoto di kantor Sekretariat Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (24/7). Foto: MI/Immanuel Antonius

JK Kaget Emirsyah Tersangka

Dheri Agriesta • 20 Januari 2017 15:36
medcom.id, Jakarta: Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus dugaan suap lintas negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku kaget dengan penetapan tersangka Emirsyah.
 
"Saya terkejut," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
 
Emirsyah Satar ditunjuk sebagai Dirut PT Garuda Indonesia pada 2005, saat itu JK, sapaan Jusuf Kalla, menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. JK melihat Emir sebagai sosok yang menjalankan tugas dan kerja dengan baik.

Emir, kata dia, membuat Garuda Indonesia yang sempat terpuruk menjadi sehat. Tapi, kasus dugaan korupsi ini berasal dari pengembangan kasus yang ada di luar negeri.
 
"Ya tentu punya efek ke mana-mana," kata JK.
 
Pria asal Makassar ini menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada KPK. Ia berharap, penyelesaian proses hukum kasus ini berjalan lancar.
 
"Kita tunggu saja hasilnya," kata dia.
 
Lembaga antirasywah menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka. Emirsyah diduga terlibat kasus suap pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 oleh PT Garuda pada 2012.
 
Kontrak pembelian pesawat itu ditandatangani Emirsyah bersama Executive Vice President Programes Airbus, Tom Wiliam di Istana Negara RI. Penandatanganan disaksikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
 
Sesuai program Quantum Leap Garuda, pembelian pesawat Airbus A330-300 ini sebetulnya tidak masuk dalam rencana pelengkapan armada Garuda.
 
Airbus A330-300 memiliki tiga pilihan tenaga mesin, yaitu Rolls Royce 700, Pratt & Whitney PW 400, atau GE CF6-80E. Garuda membeli pesawat bermesin Rolls Royce Trent 700.
 
Anehnya, mesin Trent 700 ini ternyata masuk 'daftar hitam' lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration Safety Alert. Namun, mesin itu tetap digunakan untuk menerbangkan Airbus A330-300.
 
Dugaannya, ada seorang perantara yang bekerja sama dengan pihak Rolls-Royce untuk meyakinkan PT Garuda agar membeli mesin Trent 700. Perantara ini diduga mendapatkan imbalan sebesar 2,2 juta dolar AS atau sekitar Rp26 miliar dan sebuah mobil Rolls-Royce Silver Spirit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan