Jakarta: Polisi tetapkan enam orang menjadi tersangka pengaturan skor atau match fixing dalam sebuah pertandingan Liga 2. Pertandingan itu terjadi pada November 2018.
“Dari penyidik sudah diperoleh bukti yang cukup maka ditetapkan enam orang tersangka,” kata Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 27 September 2023.
Asep mengatakan tersangka itu, yakni K selaku penghubung wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Mereka dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
“Ancaman pidana selama-lamanya (penjara) lima tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta,” ujar jenderal bintang dua itu.
Tersangka lainnya, yakni M sebagai wasit tengah. Kemudian E sebagai asisten wasit 1, R sebagai asisten wasit 2, dan A sebagai wasit cadangan. Mereka dijerat dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Ancaman pidana selama-lamanya (penjara) tiga tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta," papar Asep.
Asep mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri bakal terus mendalami kasus tersebut. Sejumlah saksi lain akan diperiksa guna mencari biang masalahnya.
"Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam proses ini," ucap dia.
Jakarta:
Polisi tetapkan enam orang menjadi tersangka pengaturan skor atau
match fixing dalam sebuah pertandingan Liga 2. Pertandingan itu terjadi pada November 2018.
“Dari penyidik sudah diperoleh bukti yang cukup maka ditetapkan enam orang tersangka,” kata Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 27 September 2023.
Asep mengatakan tersangka itu, yakni K selaku penghubung wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Mereka dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
“Ancaman pidana selama-lamanya (penjara) lima tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta,” ujar jenderal bintang dua itu.
Tersangka lainnya, yakni M sebagai wasit tengah. Kemudian E sebagai asisten wasit 1, R sebagai asisten wasit 2, dan A sebagai wasit cadangan. Mereka dijerat dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Ancaman pidana selama-lamanya (penjara) tiga tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta," papar Asep.
Asep mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri bakal terus mendalami kasus tersebut. Sejumlah saksi lain akan diperiksa guna mencari biang masalahnya.
"Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam proses ini," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(LDS)