Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid III fokus pada pencegahan pengaturan skor atau match fixing. Aspek penindakan tidak lagi jadi pekerjaan utama Satgas yang bertugas sejak Sabtu, 1 Februari 2020, hingga Senin, 31 Agustus 2020.
Kepala Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendro Pandowo menjelaskan penegakan hukum sudah dijalankan pada era sebelumnya dengan menangkap tersangka mulai dari Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga perangkat wasit. Keberadaan Satgas dipastikan tidak membuat dunia sepak bola Indonesia mencekam.
"Satgas mendorong mereka untuk berprestasi. Harapan kita semua berkomitmen, jangan sampai ke depan ada pengaturan skor, ada suap, ada pesanan sehingga sepak bola kita menjadi semakin baik," kata Hendro di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2020.
Satgas Antimafia Bola akan mengawasi jalannya pertandingan di beberapa wilayah tempat berlangsungnya Liga I. Setidaknya terdapat 13 satgas antimafia bola wilayah yang sudah terbentuk.
Kendati fokus pada pencegahan, pihaknya memastikan tidak segan menindak tegas oknum yang masih nekat mengatur skor. Korps Bhayangkara tidak akan tutup mata terhadap pelanggaran.
"Indikasi pengaturan skor itu informasinya akan masuk ke Satgas. Kita akan dalami sehingga Satgas akan mengetahui apakah ada match fixing atau tidak," pungkas dia.
Kepala Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo di Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Februari 2020. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Sementara itu, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto meminta Satgas Antimafia Bola memantau sejumlah pihak. Hal ini penting untuk mencegah pengaturan skor.
"Beberapa nama yang perlu diwaspadai, runner (calo yang mempertemukan pemilik klub dan bandar judi) dan owner-owner klub itu," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2020.
Gatot berharap Satgas Antimafia Bola Jilid III benar-benar memasang mata. Ia tak mau ada kecurangan-kecurangan yang merusak iklim dunia sepak bola dalam negeri.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid III fokus pada pencegahan pengaturan skor atau
match fixing. Aspek penindakan tidak lagi jadi pekerjaan utama Satgas yang bertugas sejak Sabtu, 1 Februari 2020, hingga Senin, 31 Agustus 2020.
Kepala Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendro Pandowo menjelaskan penegakan hukum sudah dijalankan pada era sebelumnya dengan menangkap tersangka mulai dari Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga perangkat wasit. Keberadaan Satgas dipastikan tidak membuat dunia sepak bola Indonesia mencekam.
"Satgas mendorong mereka untuk berprestasi. Harapan kita semua berkomitmen, jangan sampai ke depan ada pengaturan skor, ada suap, ada pesanan sehingga sepak bola kita menjadi semakin baik," kata Hendro di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2020.
Satgas Antimafia Bola akan mengawasi jalannya pertandingan di beberapa wilayah tempat berlangsungnya Liga I. Setidaknya terdapat 13 satgas antimafia bola wilayah yang sudah terbentuk.
Kendati fokus pada pencegahan, pihaknya memastikan tidak segan menindak tegas oknum yang masih nekat mengatur skor. Korps Bhayangkara tidak akan tutup mata terhadap pelanggaran.
"Indikasi pengaturan skor itu informasinya akan masuk ke Satgas. Kita akan dalami sehingga Satgas akan mengetahui apakah ada
match fixing atau tidak," pungkas dia.
Kepala Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo di Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Februari 2020. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Sementara itu, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora)
Gatot Sulistiantoro Dewa Broto meminta Satgas Antimafia Bola memantau sejumlah pihak. Hal ini penting untuk mencegah pengaturan skor.
"Beberapa nama yang perlu diwaspadai,
runner (calo yang mempertemukan pemilik klub dan bandar judi) dan
owner-owner klub itu," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2020.
Gatot berharap Satgas Antimafia Bola Jilid III benar-benar memasang mata. Ia tak mau ada kecurangan-kecurangan yang merusak iklim dunia sepak bola dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)