medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kembali kesalahan mantan Ketua DPR Setya Novanto saat bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bukan pada pertemuannya. Kesalahannya adalah pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan Setya dalam pertemuan itu.
"Jangan lupa anda, masalah Novanto itu bukan ketemu dia dengan siapa, bukan. Dia mengatasnamakan Presiden dan Wakil Presiden minta jatah saham," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
JK mengatakan, kesalahan Setya adalah tindakan yang dilakukan dalam pertemuan itu. Seharusnya, tindakan itu yang dipermasalahkan, bukan apakah pertemuan itu patut atau tidak.
"Kan salahnya begitu kan, bukan karena ketemu dengan Maroef," tegas JK.
Atas terbongkarnya kejadian tersebut, Setya Novanto akhirnya memutuskan mundur dari kursi Ketua DPR setelah menjalani sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan terkait pertemuan antara dirinya dengan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Pertemuan itu diduga untuk memuluskan perpanjangan kontrak karya Freeport dengan mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden.
MKD pun memutuskan tak memberikan sanksi kepada Setya Novanto karena sikapnya yang memutuskan mundur dari kursi Ketua DPR sesaat sebelum sidang putusan berakhir. Kini, kasus pemufakatan jahat Setya Novanto sedang digarap Kejaksaan Agung. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, mundurnya Setya Novanto mempermudah Kejagung untuk mengusut kasus ini.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kembali kesalahan mantan Ketua DPR Setya Novanto saat bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bukan pada pertemuannya. Kesalahannya adalah pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan Setya dalam pertemuan itu.
"Jangan lupa anda, masalah Novanto itu bukan ketemu dia dengan siapa, bukan. Dia mengatasnamakan Presiden dan Wakil Presiden minta jatah saham," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
JK mengatakan, kesalahan Setya adalah tindakan yang dilakukan dalam pertemuan itu. Seharusnya, tindakan itu yang dipermasalahkan, bukan apakah pertemuan itu patut atau tidak.
"Kan salahnya begitu kan, bukan karena ketemu dengan Maroef," tegas JK.
Atas terbongkarnya kejadian tersebut, Setya Novanto akhirnya memutuskan mundur dari kursi Ketua DPR setelah menjalani sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan terkait pertemuan antara dirinya dengan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Pertemuan itu diduga untuk memuluskan perpanjangan kontrak karya Freeport dengan mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden.
MKD pun memutuskan tak memberikan sanksi kepada Setya Novanto karena sikapnya yang memutuskan mundur dari kursi Ketua DPR sesaat sebelum sidang putusan berakhir. Kini, kasus pemufakatan jahat Setya Novanto sedang digarap Kejaksaan Agung. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, mundurnya Setya Novanto mempermudah Kejagung untuk mengusut kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)