Densus 88 Selisik Pihak Lain dalam Kasus Terorisme

Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyelisik pihak lain dalam kasus terorisme. Pendalaman dilakukan lewat tiga ustaz yang baru ditetapkan sebagai tersangka. "Tentu tindak lanjutnya adalah Densus akan melakukan pengembangan, pendalaman, juga akan melakukan penggeledahan, mencari bukti-bukti lain atau keterlibatan yang lain untuk diproses," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 16 November 2021. Ramadhan mengatakan Densus 88 terus mencegah aksi teror di Tanah Air. Densus 88 tak akan berhenti menegakkan hukum terhadap pihak yang terbukti terlibat dengan kelompok terorisme. "Demi menjaga ancaman terorisme di Indonesia," ujar Ramadhan. Polri tidak tebang pilih dalam menangkap teroris. Menurut Ramadhan, semua yang terlibat akan diproses hukum. Baca: Ditangkap Densus 88, Ini Peran 3 Terduga Teroris di Bekasi Ketiga ustaz yang ditangkap dan menjadi tersangka ialah Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Ahmad Farid Okbah, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Ahmad Zain An-Najah, serta Ustaz Anung Al Hamat. "Siapa pun orang, siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana terorisme pasti akan menghadapi proses hukum. Keterlibatan itu bisa terjun langsung, menyokong dana, itu konsekuensinya adalah proses hukum," tegas Ramadhan. Ketiga ustaz ditangkap di Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa dini hari, 16 November 2021. Ketiga ustaz masih menjalani pemeriksaan intensif dengan penyidik Densus 88.