Dalam persidangan Richard bercerita Ferdy Sambo (FS) memberikan perintah kepadanya untuk menembak Yosua. Penembakan terjadi pukul 17.00 WIB dan Putri Candrawathi (PC) telah masuk ke kamar saat penembakan terjadi. Richard bercerita saat itu Yosua disuruh berlutut sebelum penembakan terjadi.
“Saya keluarkan saja, saya sempat tutup mata saat tembakan pertama yang mulia,” kata RE dalam persidangan di PN Jaksel, Rabu, 30 November 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Richard mengungkap saat kejadian, RR maupun KM tidak ada upaya untuk mencegah terjadinya penembakan.
Selanjutnya, Richard mengaku tidak mengenal Kuat Ma’ruf secara dekat meski dia telah menjadi ajudan Ferdy Sambo sejak November 2021. Richard baru bertemu KM sekitar bulan April hingga Mei 2022.
Baca juga: Terungkap! Putri Candrawati Berupaya Hilangkan Barang Brigadir J hingga Sidik Jari Sambo |
Satu bulan sebelum kejadian Richard ditugaskan ke rumah Saguling untuk menjaga rumah tersebut. Richard membeberkan fakta yang mengejutkan, bahwa FS dan PC ternyata tidak tinggal serumah, dan Yosua Hutabarat adalah ajudan PC bukan ajudan FS.
Selain itu, Richard mengatakan FS memiliki banyak senjata dan membawa banyak amunisi, FS menembak Yosua dengan menggunakan senjata Glock, FS juga menembak dinding menggunakan senjata HS kemudian senjata tersebut diletakkan di tangan kiri Yosua.
Richard juga mengaku takut kepada FS karena pangkat FS yang lebih tinggi. FS sempat tertawa saat menceritakan kepada RR dan RE bahwa dirinya salah menggunakan senjata saat membunuh Yosua.
Richard mengungkap bahwa RR pernah memiliki ide untuk menabrakan mobil untuk membunuh Yosua dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta. Saat itu Yosua tertidur di sisi sebelah kiri depan mobil.