Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo. Foto: MI/M Irfan
Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo. Foto: MI/M Irfan

Nama Dicatut Media, Eko Merasa Dirugikan

Dheri Agriesta • 16 Desember 2016 17:31
medcom.id, Jakarta: Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo merasa dirugikan dengan pemberitaan terkait pernyataannya yang menyebut penangkapan terduga teroris di Bekasi adalah pengalihan isu. Eko memutuskan melaporkan tujuh media itu ke Bareskrim Polri.
 
Eko diundang Bareskrim untuk memberikan klarifikasi. Dalam beberapa media online itu, Eko menyebut, penangkapan itu hanya pengalihan isu kasus dugaan penistan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama.
 
Eko merasa tak pernah bicara seperti itu. Ia kaget, setelah ditelusuri pernyataan itu dimuat di tujuh media online.
 
"Ada 7 media yang buat saya imajiner, mengarang bebas," kata Eko Patrio, nama beken Eko Hendro Purnomo, usai memenuhi undangan di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).
 
Eko merasa dirugikan dengan pemberitaan itu. Tak hanya dirinya, Eko juga menilai ada banyak pihak lain yang ikut rugi, termasuk Polri dan PAN, partai yang menaunginya.
 
Setelah bicara, Eko dan Polri sepakat menyebut pernyataan itu sebagai bagian dari fitnah terhadap dirinya dan kepolisian. Eko pun membuat laporan terkait pemberitaan di tujuh media itu.
 
Polri, kata Eko, berjanji akan menelusuri pihak yang memfitnah dirinya. "Pihak kepolisian tadi setelah saya melaporkan siap melakukan yang terbaik," kata dia.
 
Eko mengapresiasi tindakan kepolisian yang mengundang dirinya untuk berbicara. Awalnya, Eko tak berniat melaporkan tujuh media itu. Tapi setelah pembicaraan dengan kepolisian, pelaporan pun dilakukan.
 
"Karena pihak kepolisian juga gundah, kita juga gulana, ya sudah mau tidak mau saya melaporkan," kata Eko.
 
Eko yakin polisi akan kerja cepat menyelesaikan kasus ini. Politikus PAN ini tak merinci media mana saja yang menyebarkan berita bohong.
 
Namun, Eko mengingatkan publik agar tak mudah terhasut dan terprovokasi dengan media yang tak bertanggung jawab.
 
"Ini pembelajaran juga, biar masyarakat tidak gundah gulana dan tidak mudah terhasut dengan pernyataan yang dibuat media tak bertanggung jawab," ujar Eko.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan