Jakarta: Densus 88 Antiteror Polri mencokok 12 tersangka teroris di Sumatera Selatan. Belasan teroris itu ditangkap pada 10 Desember 2017 lalu.
"12 orang laki-laki," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Setyo membeberkan, tersangka pertama yang ditangkap adalah Abdul Kadir alias Yazid alias Abu Ibrahim. Ia ditangkap di kediamannya, di Semambu, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir pukul 05.30 WIB. "Keterlibatannya, anggota kelompok JAK ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar, Riau," ucap dia.
Selain itu, Yazid juga terlibat dalam rencana amaliyah di Riau. Dia pun turut ikut latihan menembak dengan kelompok JAK di Jambi. "Dan masuk dalam DPO (buron)," tambah dia.
Tersangka kedua ialah Imron alias Abu Hasan. Abu Hasan ditangkap di Jalan Kramat Raya Perum Graha Elok Persada, Talang Kramat, Kabupaten Banyu Asin pukul 08.00 WIB.
Keterlibatan Abu Hasan, kata Setyo, serupa dengan Yazid. Abu Hasan membantu menyebunyikan buronan teroris. Selanjutnya, polisi menangkap Suwarto alias Abu Fajar alias Fajar. Fajar ditangkap di Jalan Desa Lecah Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim sekitar pukul 10.20 WIB.
"Keterlibatan sama dengan Abu Hasan, dia juga ikut menyembunyikan DPO," jelas Setyo.
Baca juga: Polisi Masih Dalami WNI yang Diduga akan Gabung ISIS
Keempat, tersangka yang ditangkap adalah Sugianto alias Abu Faris. Keterlibatannya ialah termasuk dalam kelompok JAK dan ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar, Riau. Dia pun turut menyembunyikan buronan teroris.
"Ikut kajian-kajian bersama sama dengan Solihin, Abu Jafar, Abu Hasan dan Abu Alana," terang dia.
Tersangka selanjutnya ditangkap di lokasi pengajian di Jalan SP 1 Trans Barito, Desa Lecah Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim. Kawasan ini diketahui milik tersangka Solihin.
Keterlibatan Solihin diketahui menyembunyikan buronan yakni Yazid dan Sunardi. "Dia juga mengetahui tentang perencanaan penyerangan Mapolres Baturaja dan mengarahkan untuk melakukan penyerangan Kantor Brimob di Jakarta/Depok," ungkap Setyo.
Baca juga: Densus 88 Tangkap WNI yang Diduga akan Gabung ISIS
Tak hanya itu, Solihin juga menyiapkan sarana latihan fisik dan latihan memanah bagi para Jemaahnya untuk persiapan amaliyah. Ia juga menggerakan para pendukung ISIS di Indonesia untuk bergabung membuat kamp khusus.
Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap Zulkarnain alias Zul alias Zenki. Zul ditangkap lantaran mengetahui perihal buronan yang disembunyikan Solihin.
"Dia juga mengetahui tentang rencana penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua. Ikut menyiapkan fisik dan mental jemaah yang siap melakukan amaliyah/penyerangan," ungkapnya.
Selanjutnya yang ditangkap adalah JS alias Fajar, 15. Keterlibatan Fajar serupa dengan Zul. Kemudian juga ditangkap, Budiman. Budiman diketahui mendukung gerakan ISIS.
"Keterlibatannya mengetahui keberadaan buronan di kediaman Solihin, dan aktif ikut pengajian Solihin," ungkap jenderal bintang dua itu.
Irfa'I juga ditangkap atas keterlibatannya yang aktif mengikuti kajian di lokasi Solihin. Dia juga pendukung ISIS. Terakhir, polisi menangkap Zakri alias Mang Zakri, Abdul Majid alias Majidn dan Slamet Widodo alias Slamet.
Keterlibatan ketiganya, kata Setyo serupa dengan Irfa'i. "Mereka pendukung ISIS," tandas dia.
Jakarta: Densus 88 Antiteror Polri mencokok 12 tersangka teroris di Sumatera Selatan. Belasan teroris itu ditangkap pada 10 Desember 2017 lalu.
"12 orang laki-laki," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Setyo membeberkan, tersangka pertama yang ditangkap adalah Abdul Kadir alias Yazid alias Abu Ibrahim. Ia ditangkap di kediamannya, di Semambu, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir pukul 05.30 WIB. "Keterlibatannya, anggota kelompok JAK ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar, Riau," ucap dia.
Selain itu, Yazid juga terlibat dalam rencana amaliyah di Riau. Dia pun turut ikut latihan menembak dengan kelompok JAK di Jambi. "Dan masuk dalam DPO (buron)," tambah dia.
Tersangka kedua ialah Imron alias Abu Hasan. Abu Hasan ditangkap di Jalan Kramat Raya Perum Graha Elok Persada, Talang Kramat, Kabupaten Banyu Asin pukul 08.00 WIB.
Keterlibatan Abu Hasan, kata Setyo, serupa dengan Yazid. Abu Hasan membantu menyebunyikan buronan teroris. Selanjutnya, polisi menangkap Suwarto alias Abu Fajar alias Fajar. Fajar ditangkap di Jalan Desa Lecah Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim sekitar pukul 10.20 WIB.
"Keterlibatan sama dengan Abu Hasan, dia juga ikut menyembunyikan DPO," jelas Setyo.
Baca juga: Polisi Masih Dalami WNI yang Diduga akan Gabung ISIS
Keempat, tersangka yang ditangkap adalah Sugianto alias Abu Faris. Keterlibatannya ialah termasuk dalam kelompok JAK dan ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar, Riau. Dia pun turut menyembunyikan buronan teroris.
"Ikut kajian-kajian bersama sama dengan Solihin, Abu Jafar, Abu Hasan dan Abu Alana," terang dia.
Tersangka selanjutnya ditangkap di lokasi pengajian di Jalan SP 1 Trans Barito, Desa Lecah Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim. Kawasan ini diketahui milik tersangka Solihin.
Keterlibatan Solihin diketahui menyembunyikan buronan yakni Yazid dan Sunardi. "Dia juga mengetahui tentang perencanaan penyerangan Mapolres Baturaja dan mengarahkan untuk melakukan penyerangan Kantor Brimob di Jakarta/Depok," ungkap Setyo.
Baca juga: Densus 88 Tangkap WNI yang Diduga akan Gabung ISIS
Tak hanya itu, Solihin juga menyiapkan sarana latihan fisik dan latihan memanah bagi para Jemaahnya untuk persiapan amaliyah. Ia juga menggerakan para pendukung ISIS di Indonesia untuk bergabung membuat kamp khusus.
Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap Zulkarnain alias Zul alias Zenki. Zul ditangkap lantaran mengetahui perihal buronan yang disembunyikan Solihin.
"Dia juga mengetahui tentang rencana penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua. Ikut menyiapkan fisik dan mental jemaah yang siap melakukan amaliyah/penyerangan," ungkapnya.
Selanjutnya yang ditangkap adalah JS alias Fajar, 15. Keterlibatan Fajar serupa dengan Zul. Kemudian juga ditangkap, Budiman. Budiman diketahui mendukung gerakan ISIS.
"Keterlibatannya mengetahui keberadaan buronan di kediaman Solihin, dan aktif ikut pengajian Solihin," ungkap jenderal bintang dua itu.
Irfa'I juga ditangkap atas keterlibatannya yang aktif mengikuti kajian di lokasi Solihin. Dia juga pendukung ISIS. Terakhir, polisi menangkap Zakri alias Mang Zakri, Abdul Majid alias Majidn dan Slamet Widodo alias Slamet.
Keterlibatan ketiganya, kata Setyo serupa dengan Irfa'i. "Mereka pendukung ISIS," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIT)