Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan sejumlah hal yang ingin digali kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kamis, 7 September 2023.
"Dalam pemeriksaan nanti, penyidik tentunya akan menggali informasi dan pengetahuan saksi (Cak Imin) terhadap duduk perkara dugaan tindak pidana korupsi dimaksud," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 September 2023.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK itu enggan memerinci lebih lanjut materi yang akan ditanyakan penyidik besok. Cak Imin diharap memenuhi panggilan.
"Sehingga akan membuat terang konstruksi perkaranya," ucap Ali.
Pemanggilan Cak Imin menuai sorotan sejumlah pihak. Mantan komisioner KPK Saut Situmorang, misalnya, menilai pemanggilan Cak Imin sarat dengan nuansa politik.
Saut bahkan gamblang menyebut pemanggilan itu bukanlah sebuah kebetulan. Menurut dia, pemanggilan tersebut tersirat sebagai operasi untuk menjegal Cak Imin dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya kalau insting bilang, tidak ada yang kebetulan di bumi ini. Semua sudah direncanakan," kata Saut dalam tayangan Metro TV, Selasa, 5 September 2023.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu turut mempertanyakan pemanggilan Cak Imin oleh KPK. Toh, kasus ini diduga terjadi pada 2012.
Meskipun bukan dari barisan pendukung Anies Baswedan yang berpasangan dengan Cak Imin pada Pilpres 2024, ia tak setuju bila penegakan hukum dimainkan untuk alat politik. Ia pun tak memungkiri bahwa pemanggilan Cak Imin bermuatan politis.
"Terlepas apa pun itu alasan yang dibangun KPK tapi nuansa politiknya sangat tinggi. Kenapa? Ini kasus 2012, kenapa kok baru sekarang ketika Gus Muhaimin mendeklarasikan diri sebagai cawapres (Anies)," ujar Masinton dikutip melalui keterangan video yang disematkan ke akun Instagram-nya @masinton, Selasa, 5 September 2023.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) membeberkan sejumlah hal yang ingin digali kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kamis, 7 September 2023.
"Dalam pemeriksaan nanti, penyidik tentunya akan menggali informasi dan pengetahuan saksi (Cak Imin) terhadap duduk perkara dugaan tindak pidana korupsi dimaksud," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 September 2023.
Kepala Bagian Pemberitaan
KPK itu enggan memerinci lebih lanjut materi yang akan ditanyakan penyidik besok. Cak Imin diharap memenuhi panggilan.
"Sehingga akan membuat terang konstruksi perkaranya," ucap Ali.
Pemanggilan Cak Imin menuai sorotan sejumlah pihak. Mantan komisioner KPK Saut Situmorang, misalnya, menilai pemanggilan Cak Imin sarat dengan nuansa politik.
Saut bahkan gamblang menyebut pemanggilan itu bukanlah sebuah kebetulan. Menurut dia, pemanggilan tersebut tersirat sebagai operasi untuk menjegal Cak Imin dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya kalau insting bilang, tidak ada yang kebetulan di bumi ini. Semua sudah direncanakan," kata Saut dalam tayangan Metro TV, Selasa, 5 September 2023.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu turut mempertanyakan pemanggilan
Cak Imin oleh KPK.
Toh, kasus ini diduga terjadi pada 2012.
Meskipun bukan dari barisan pendukung Anies Baswedan yang berpasangan dengan Cak Imin pada Pilpres 2024, ia tak setuju bila penegakan hukum dimainkan untuk alat politik. Ia pun tak memungkiri bahwa pemanggilan Cak Imin bermuatan politis.
"Terlepas apa pun itu alasan yang dibangun KPK tapi nuansa politiknya sangat tinggi. Kenapa? Ini kasus 2012, kenapa kok baru sekarang ketika Gus Muhaimin mendeklarasikan diri sebagai cawapres (Anies)," ujar Masinton dikutip melalui keterangan video yang disematkan ke akun Instagram-nya
@masinton, Selasa, 5 September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)