medcom.id, Jakarta: Polri berkomunikasi dengan Biro Investigasi Federal (FBI), Amerika Serikat, untuk mengusut penyebaran ransomware Wanna Cry. Korps Bhayangkara juga bersinergi dengan kepolisian negara lain.
"Kami sudah komunikasi dengan kawan-kawan di FBI, IGCI (Interpol Global for Innovation) Singapura dan NCA (National Crime Agency) United Kingdom," kata Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran di Jakarta, Senin 15 Mei 2017
Dia menjelaskan, Polri tengah menyelidiki atas serangan Wanna Cry terhadap sistem komputer RS Dharmais dan RS Harapan. Segala informasi sedang dihipum polisi untuk mengungkap pelaku.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan komunitas siber untuk mendapatkan info yang lebih banyak dan mendalam," ujar dia.
Tim Dittipidsiber Bareskrim Polri juga merangkul korban serangan Wanna Cry untuk memperdalam informasi. "Kami juga sudah siapkan tim sidik dan tim olah TKP digital forensic," kata dia.
Baca: Sistem Jaringan RS Dharmais Positif Terserang Wanna Cry Ransomware
Sepeti diketahui, ransomware WannaCrypt0r 2.0 tengah mewabah. Ransomware adalah sejenis aplikasi perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam.
Aplikasi ini memanfaatkan kelemahan keamanan sistem operasi Microsoft. Ketika dijalankan, aplikasi akan menghalangi akses sistem komputer dengan mengunci sistem, mengenkripsi file, sehingga tidak dapat diakses sampai tebusan dibayar.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNxQ3Pqb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Polri berkomunikasi dengan Biro Investigasi Federal (FBI), Amerika Serikat, untuk mengusut penyebaran
ransomware Wanna Cry. Korps Bhayangkara juga bersinergi dengan kepolisian negara lain.
"Kami sudah komunikasi dengan kawan-kawan di FBI, IGCI (Interpol Global for Innovation) Singapura dan NCA (National Crime Agency) United Kingdom," kata Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran di Jakarta, Senin 15 Mei 2017
Dia menjelaskan, Polri tengah menyelidiki atas serangan Wanna Cry terhadap sistem komputer RS Dharmais dan RS Harapan. Segala informasi sedang dihipum polisi untuk mengungkap pelaku.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan komunitas siber untuk mendapatkan info yang lebih banyak dan mendalam," ujar dia.
Tim Dittipidsiber Bareskrim Polri juga merangkul korban serangan Wanna Cry untuk memperdalam informasi. "Kami juga sudah siapkan tim sidik dan tim olah TKP
digital forensic," kata dia.
Baca: Sistem Jaringan RS Dharmais Positif Terserang Wanna Cry Ransomware
Sepeti diketahui,
ransomware WannaCrypt0r 2.0 tengah mewabah. Ransomware adalah sejenis aplikasi perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam.
Aplikasi ini memanfaatkan kelemahan keamanan sistem operasi Microsoft. Ketika dijalankan, aplikasi akan menghalangi akses sistem komputer dengan mengunci sistem, mengenkripsi file, sehingga tidak dapat diakses sampai tebusan dibayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)