Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016--ANTARA FOTO/Edy
Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016--ANTARA FOTO/Edy

Tim Masih Evakuasi Jenazah Diduga Santoso

Renatha Swasty • 19 Juli 2016 08:45
medcom.id, Poso: Dua anggota kelompok Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala, kemarin, Senin 18 Juli masih dalam tahap evakuasi. Tim masih berusaha menurunkan jenazah dari hutan pegunungan.
 
"Butuh waktu beberapa jam untuk mengeluarkan jenazah itu dari dalam hutan karena lokasinya berada di hutan pegunungan dengan medan yang cukup sulit," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto, Selasa (19/7/2016).
 
Usai dievakuasi, jenazah bakal langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk diidentifikasi. Tim DVI (Disaster Victims Identification) Mabes Polri dilaporkan sudah berada di Palu untuk melakukan identifikasi jenazah untuk memastikan apakah satu dari dua jenazah adalah Santoso, pemimpin Kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Dari informasi yang dihimpun, saat ini wilayah Poso Pesisir Utara dikabarkan tengah diguyur hujan. Hal ini membuat proses evakuasi berjalan lebih lambat.
 
"Mungkin siang baru bisa keluar dari hutan dan malam (Selasa malam) baru jenazah bisa tiba di Palu," ujar seorang sumber dari tim Operasi Tinombala
Poso.
 
Satgas Tinombala dengan sandi Alfa 29 melaporkan bahwa mereka terlibat kontak senjata selama setengah jam sejak pukul 17.00 WITA di wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah.
 
"Dua orang meninggal dunia,dan kami mengamankan satu pucuk senjata M-16," demikian dilaporkan Alfa 29.
 
Lelaki yang tertembak berjenggot dan bertahi lalat diduga adalah Santoso. Sedangkan satu jenazah lain belum dikenali. Adapun tiga lainnya, yakni dua perempuan dan satu lelaki melarikan diri. Yang perempuan diduga lari ke barat dan lelaki ke selatan. (ANT)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan