Jakarta: Wakil Ketua terpilih Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar enggan memusingkan pandangan publik yang meragukan dirinya dan empat pimpinan KPK terpilih lainnya. Dia akan buktikan kinerjanya kepada publik.
"Kita pikir kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh satu, bekerja tidak melanggar aturan. Kemudian bekerja sesuai bekerja fakta integritas," kata Lili di Hotel Sofyan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 September 2018.
Lili meminta publik menilai kinerjanya saat sudah menangani kasus rasuah. Dia tidak ingin sesumbar. "Kita enggak usah menyatakan lebih baik, silakan saja nanti melihat hasil kerja. Lalu kemudian kalau ini dianggap tidak baik boleh ada evaluasi," ujar Lili.
Lili menegaskan proses penjaringan pimpinan KPK digelar secara teruka. Setiap warga negara dibolehkan mendaftar apabila memang merasa memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Kenapa proses itu tidak digunakan untuk menguji saya punya nyali tidak? saya punya integritas tidak? Saya punya kemampuan, visi misi ke depan tidak?" ujarnya.
DPR telah memilih lima pimpinan KPK periode 2019-2023. Mereka yang terpilih berasal dari beragam latar belakang, yakni Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kapolda Sumatra Selatan Irjen Firli Bahuri, hakim Pengadilan Tinggi Denpasar Nawawi Pomolango, advokat Lili Pintauli Siregar, dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) Nurul Ghufron.
Pemilihan dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara yang diikuti oleh 56 anggota Komisi III. Setiap anggota Komisi III diberikan kertas suara untuk memilih lima dari 10 calon pimpinan KPK.
Setelah terpilih lima nama capim KPK, Komisi III langsung menggelar pemilihan ketua KPK jilid V. Firli terpilih jadi pimpinan tertinggi Korps Antirasuah.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GbmX0JON" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Ketua terpilih Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar enggan memusingkan pandangan publik yang meragukan dirinya dan empat pimpinan KPK terpilih lainnya. Dia akan buktikan kinerjanya kepada publik.
"Kita pikir kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh satu, bekerja tidak melanggar aturan. Kemudian bekerja sesuai bekerja fakta integritas," kata Lili di Hotel Sofyan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 September 2018.
Lili meminta publik menilai kinerjanya saat sudah menangani kasus rasuah. Dia tidak ingin sesumbar. "Kita enggak usah menyatakan lebih baik, silakan saja nanti melihat hasil kerja. Lalu kemudian kalau ini dianggap tidak baik boleh ada evaluasi," ujar Lili.
Lili menegaskan proses penjaringan pimpinan KPK digelar secara teruka. Setiap warga negara dibolehkan mendaftar apabila memang merasa memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Kenapa proses itu tidak digunakan untuk menguji saya punya nyali tidak? saya punya integritas tidak? Saya punya kemampuan, visi misi ke depan tidak?" ujarnya.
DPR telah memilih lima pimpinan KPK periode 2019-2023. Mereka yang terpilih berasal dari beragam latar belakang, yakni Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kapolda Sumatra Selatan Irjen Firli Bahuri, hakim Pengadilan Tinggi Denpasar Nawawi Pomolango, advokat
Lili Pintauli Siregar, dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) Nurul Ghufron.
Pemilihan dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara yang diikuti oleh 56 anggota Komisi III. Setiap anggota Komisi III diberikan kertas suara untuk memilih lima dari 10 calon pimpinan KPK.
Setelah terpilih lima nama capim KPK, Komisi III langsung menggelar pemilihan ketua KPK jilid V. Firli terpilih jadi pimpinan tertinggi Korps Antirasuah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
