Jakarta: Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu, 23 November 2022. Pemeriksaan terkait penyelidikan kasus gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak di sejumlah wilayah Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan sejatinya pemeriksaan dilakukan hari ini Selasa, 22 November 2022. Namun, pejabat BPOM itu tidak bisa hadir.
"Harusnya hari ini (Selasa, 22 November 2022), tapi minta waktunya besok hari Rabu (23 November 2022)," kata Pipit kepada Medcom.id, Selasa, 22 November 2022.
Pipit tak memastikan waktu kehadiran pejabat BPOM tersebut. Dia akan menunggu kesiapan pejabat BPOM tersebut bisa menghadiri pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Pipit juga tak memastikan jumlah pejabat BPOM yang akan menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai saksi besok. Dia mempersilakan BPOM membawa berapa saja.
"Ya nanti tergantung mereka mau berapa orang, kadang kita panggil satu mereka bawa dua, kan siapa tau bisa menjelaskan, kita kan enggak tau juga yang jelas kita memanggil bidang-bidang tertentu lah kira-kira begitu," ungkap jenderal bintang satu itu.
Pipit mengatakan pejabat yang dipanggil adalah yang berwenang dalam pengawasan peredaran obat. "Ya pejabat yang membidangi, misalnya bidang pengawasan ya pasti disitu siapa direktur yg mengawasi kan kita penjelasan nya gitu," ucap dia.
Total sudah ada lima tersangka dalam kasus gagal ginjal akut. Satu tersangka perorangan berinisial E, yang merupakan pemilik CV Samudra Chemical dan empat perusahaan.
Dua tersangka korporasi ditetapkan Bareskrim Polri ialah CV Samudra Chemical dan PT Afi Farma Pharmaceutical Industri. Kemudian, dua tersangka korporasi lainnya ditetapkan Deputi Penindakan BPOM.
Perusahaan farmasi itu ditetapkan sebagai tersangka karena memproduksi obat sirop mengandung etilen glikol (EG),dan dietilen glikol (DEG). Cemaran EG dan DEG pada obat sirop itu melebihi ambang batas aman, yang menimbulkan kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Total 199 anak tewas akibat gagal ginjal akut tersebut.
Jakarta: Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu, 23 November 2022. Pemeriksaan terkait penyelidikan kasus
gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak di sejumlah wilayah Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan sejatinya pemeriksaan dilakukan hari ini Selasa, 22 November 2022. Namun, pejabat BPOM itu tidak bisa hadir.
"Harusnya hari ini (Selasa, 22 November 2022), tapi minta waktunya besok hari Rabu (23 November 2022)," kata Pipit kepada
Medcom.id, Selasa, 22 November 2022.
Pipit tak memastikan waktu kehadiran pejabat BPOM tersebut. Dia akan menunggu kesiapan pejabat BPOM tersebut bisa menghadiri pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Pipit juga tak memastikan jumlah pejabat
BPOM yang akan menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai saksi besok. Dia mempersilakan BPOM membawa berapa saja.
"Ya nanti tergantung mereka mau berapa orang, kadang kita panggil satu mereka bawa dua, kan siapa tau bisa menjelaskan, kita kan enggak tau juga yang jelas kita memanggil bidang-bidang tertentu lah kira-kira begitu," ungkap jenderal bintang satu itu.
Pipit mengatakan pejabat yang dipanggil adalah yang berwenang dalam pengawasan peredaran obat. "Ya pejabat yang membidangi, misalnya bidang pengawasan ya pasti disitu siapa direktur yg mengawasi kan kita penjelasan nya gitu," ucap dia.
Total sudah ada lima tersangka dalam kasus gagal ginjal akut. Satu tersangka perorangan berinisial E, yang merupakan pemilik CV Samudra Chemical dan empat perusahaan.
Dua tersangka korporasi ditetapkan Bareskrim Polri ialah CV Samudra Chemical dan PT Afi Farma Pharmaceutical Industri. Kemudian, dua tersangka korporasi lainnya ditetapkan Deputi Penindakan BPOM.
Perusahaan farmasi itu ditetapkan sebagai tersangka karena memproduksi obat sirop mengandung etilen glikol (EG),dan dietilen glikol (DEG). Cemaran EG dan DEG pada obat sirop itu melebihi ambang batas aman, yang menimbulkan kasus
gagal ginjal akut di Indonesia. Total 199 anak tewas akibat gagal ginjal akut tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)