Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi (Foto:Dok.Metro TV)
Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi (Foto:Dok.Metro TV)

Peran Polri dalam Menyukseskan KTT G20

Rosa Anggreati • 22 September 2022 21:33
Jakarta: Indonesia kian menunjukkan eksistensi dalam kancah global. Salah satunya dengan menjadi pemimpin forum Presidensi G20 tahun 2022 untuk memecahkan masalah terkait isu kesehatan global, transisi energi terbarukan, dan digitalisasi dalam berbagai bidang.
 
Sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia pun dituntut untuk dapat menciptakan situasi yang aman bagi para tamu negara yang hadir dalam rangkaian perhelatan KTT Presidensi G20 2022. Hal ini tentunya menjadi ranah Kepolisian Negara Republik Indonesia. 
 
Lantas seperti apa peran Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam terus menyukseskan Presidensi G20 dan seperti apa mekanisme pengamanan yang dilakukan saat acara berlangsung?

Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi menjelaskan pengamanan KTT G20 diselenggarakan dengan Operasi Terpusat, artinya diselenggarakan mulai dari Mabes Polri hingga tingkat kewilayahan, yaitu di Bali, NTB, dan Jawa Timur. 
 
"Operasi Terpusat kita selenggarakan pada 7-17 November 2022. Kita pastikan pengamanan ini berjalan baik dengan menyiapkan personel yang memadai. Kita siapkan 5.746 personel, dan cadangan 1.600 anggota," kata Irjen Pol Agung. 
 
Tak hanya itu, Polri juga menyiagakan perlengkapan yang dibutuhkan, di antaranya X-ray, kendaraan khusus, kapal, helikopter, dan kendaraan pengawalan. Turut pula dilibatkan 68 anjing untuk menjaga sterilisasi di lokasi kegiatan dan penginapan, serta kuda atau turangga untuk pengamanan terbuka di ring 2 dan ring 3.
 
Seiring dengan penyelenggaraan Presidensi G20 yang mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan, Polri menyiapkan kendaraan listrik untuk seluruh rangkaian pengawalan. 
 
"Telah disiapkan 88 kendaraan listrik dan 94 motor listrik untuk pengawalan," katanya.
 
Guna memastikan penyelenggaraan KTT G20 berjalan aman, Polri berkolaborasi dengan Paspampres, TNI, BNPB, Basarnas, dan stakeholder lainnya yang berhubungan dengan keamanan.
 
"Pengamanan dimulai sejak kedatangan Presiden dan delegasi di bandara. Kami memastikan bandara aman, jalur jalan hingga ke hotel dan lokasi penyelenggaraan aman. Paspampres fokus pengamanan di ring 1, TNI di ring 2. Ring 3 diperkuat, bukan hanya jalan saja, tapi juga wilayah sekitarnya agar tidak kecolongan dengan berbagai potensi gangguan keamanan," ujarnya.
 
Polri tentunya telah melakukan pemetaan wilayah pengamanan di Bali. Irjen Pol Agung menyebutkan pengamanan dibagi menjadi lima kawasan, yaitu Seminyak, Jimbaran, Sanur, Nusa Dua Utara, dan Nusa Dua Selatan. 
 
"Fokus pengamanan di lima kawasan tersebut karena semua kegiatan delegasi dan Presiden dilakukan di sana, termasuk tempat penginapan di 23 hotel," ujarnya.
 
Rekayasa lalu lintas pun dilakukan di 10 ruas jalan disesuaikan dengan dinamika di lapangan. Untuk membantu pengawasan keamanan disiapkan 4.600 CCTV, 1.500 body worn camera (kamera pengawas di tubuh anggota polisi yang bertugas di lapangan), dan face recognition untuk memastikan masyarakat tidak masuk dalam daftar orang yang diwaspadai.
 
"Dua bulan menjelang penyelenggaraan KTT G20, kesiapan terus kita tingkatkan, mengasah kemampuan personel dan SDM, peralatan dan sistem teknologi dikelola dengan baik," katanya.
 
Polri berharap dengan dilakukan pengamanan terbaik selama penyelenggaraan KTT G20, maka para delegasi akan terkesan dengan Indonesia yang aman dan nyaman.
 
"Sehingga dengan kesan keamanan, nyaman, dan ramah yang tertanam di hati para delegasi, kita harapkan mereka akan kembali berkunjung ke Indonesia dengan kesan yang baik itu," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan