medcom.id, Jakarta: Sebelas situs yang digolongkan berkonten radikal ditutup Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Belasan situs itu dianggap meresahkan warga.
"Kami tutup karena masuk kategori radikalisme," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Pemblokiran situs dilakukan pasca-tragedi Thamrin, Kamis 14 Januari. Serangan itu diduga `mainan` kelompok Bahrun Naim, Kamis, 14 Januari. Rudi merasa bertanggung jawab meredakan keresahan masyarakat melalui pengaturan konten di dunia maya.
Berikut 11 situs yang ditutup:
www.bahrunnaim.co; www.dawlaislamiyyah.wordpres.com; www.keabsahankhilafah.blogspot.co.id; www.khilafahdaulahislamiyyah.wordpres.com; www.tapakrimba.tumbler.com; www.thoriquna.wordpres.com; www.tauhidjihad.blogspot.co.id; www.gurobabersatu.blogspot.co.id; www.bushro2.blogspot.co.id; www.mahabbatiloveislam.blogspot.co.id; dan www.azzam.in.
Selain 11 situ di atas, Rudi belum bisa memastikan apa ada situs lain yang bakal dicekal. Yang pasti, tambah dia, ada dua model penyebaran propoganda kelompok ekstremisme dan radikalisme di dunia maya, yaitu melalui situs dan media sosial. Penyebaran melalui media sosial sulit dicegah.
"Kalau situs terindikasi radikal bisa kita block langsung. Tapi kalau medsos, hapus di sini, nanti bakal muncul lagi dengan akun lain," sesal dia.
Rudi mengimbau, masyarakat tidak mudah mem-forward suatu informasi yang belum tentu kebenarannya. Jika dirasa hoax atau tidak beretika, masyarakat diminta tidak menyebarkannya kepada siapa pun.
"(Hitung-hitung) kita mengurangi satu orang anggota masyarakat bingung," ujar Rudi.
medcom.id, Jakarta: Sebelas situs yang digolongkan berkonten radikal ditutup Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Belasan situs itu dianggap meresahkan warga.
"Kami tutup karena masuk kategori radikalisme," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Pemblokiran situs dilakukan pasca-tragedi Thamrin, Kamis 14 Januari. Serangan itu diduga `mainan` kelompok Bahrun Naim, Kamis, 14 Januari. Rudi merasa bertanggung jawab meredakan keresahan masyarakat melalui pengaturan konten di dunia maya.
Berikut 11 situs yang ditutup:
www.bahrunnaim.co; www.dawlaislamiyyah.wordpres.com; www.keabsahankhilafah.blogspot.co.id; www.khilafahdaulahislamiyyah.wordpres.com; www.tapakrimba.tumbler.com; www.thoriquna.wordpres.com; www.tauhidjihad.blogspot.co.id; www.gurobabersatu.blogspot.co.id; www.bushro2.blogspot.co.id; www.mahabbatiloveislam.blogspot.co.id; dan www.azzam.in.
Selain 11 situ di atas, Rudi belum bisa memastikan apa ada situs lain yang bakal dicekal. Yang pasti, tambah dia, ada dua model penyebaran propoganda kelompok ekstremisme dan radikalisme di dunia maya, yaitu melalui situs dan media sosial. Penyebaran melalui media sosial sulit dicegah.
"Kalau situs terindikasi radikal bisa kita
block langsung. Tapi kalau medsos, hapus di sini, nanti bakal muncul lagi dengan akun lain," sesal dia.
Rudi mengimbau, masyarakat tidak mudah mem-
forward suatu informasi yang belum tentu kebenarannya. Jika dirasa hoax atau tidak beretika, masyarakat diminta tidak menyebarkannya kepada siapa pun.
"(Hitung-hitung) kita mengurangi satu orang anggota masyarakat bingung," ujar Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)