medcom.id, Jakarta: Dita Aditia Iswamawati diduga mendapat tekanan dari politikus PDIP Masinton Pasaribu. Tekanan itu membuat Dita mencabut laporan dugaan penganiayaan terhadap dirinya yang dilakukan Masinton.
"Menurut Dita ada tekanan dari MP," ujar pengacara Dita dari LBH Apik, Uli Pangaribuan kepda Metrotvnews.com, Jumat (19/2/2016).
Uli mengaku, tekanan itu juga datang dari orang tua Dita agar laporan dicabut. Ketika ditanya apakah tekanan yang datang besar, Uli hanya menjawab singkat. "Iya," kata dia.
Isu Dita mencabut laporan sudah ada beberapa minggu. Di kalangan wartawan, beredar surat permintaan ibu Dita, Lilis supaya anaknya tidak melanjutkan perkaranya di Bareskrim Polri.
"Dikarenakan berita-berita tentang anak saya ini sudah membuat keluarga khawatir dan dimanfaatkan pihak-pihak lain," tulis Lilis dalam surat yang ditandatangi di atas materai Rp6 ribu, 4 Februari di Bogor.
Semalam, Dita datang ke Bareskrim. Dia mencabut laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan, selain mencabut laporan Dita juga membawa surat perdamaian antara dirinya dengan Masinton.
"Iya betul (cabut laporan), datang untuk memberikan surat perdamaian, mencabut laporan dan perkaranya tidak dilanjutkan," kata Agus.
Masinton mengaku sudah berbaikan dengan Dita. Kasus pemukulan itu sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Sesuai saran dari banyak pihak, kita saling memaafkan, saling datang," ucapnya mengklarifikasi, di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin 15 Februari.
medcom.id, Jakarta: Dita Aditia Iswamawati diduga mendapat tekanan dari politikus PDIP Masinton Pasaribu. Tekanan itu membuat Dita mencabut laporan dugaan penganiayaan terhadap dirinya yang dilakukan Masinton.
"Menurut Dita ada tekanan dari MP," ujar pengacara Dita dari LBH Apik, Uli Pangaribuan kepda
Metrotvnews.com, Jumat (19/2/2016).
Uli mengaku, tekanan itu juga datang dari orang tua Dita agar laporan dicabut. Ketika ditanya apakah tekanan yang datang besar, Uli hanya menjawab singkat. "Iya," kata dia.
Isu Dita mencabut laporan sudah ada beberapa minggu. Di kalangan wartawan, beredar surat permintaan ibu Dita, Lilis supaya anaknya tidak melanjutkan perkaranya di Bareskrim Polri.
"Dikarenakan berita-berita tentang anak saya ini sudah membuat keluarga khawatir dan dimanfaatkan pihak-pihak lain," tulis Lilis dalam surat yang ditandatangi di atas materai Rp6 ribu, 4 Februari di Bogor.
Semalam, Dita datang ke Bareskrim. Dia mencabut laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan, selain mencabut laporan Dita juga membawa surat perdamaian antara dirinya dengan Masinton.
"Iya betul (cabut laporan), datang untuk memberikan surat perdamaian, mencabut laporan dan perkaranya tidak dilanjutkan," kata Agus.
Masinton mengaku sudah berbaikan dengan Dita. Kasus pemukulan itu sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Sesuai saran dari banyak pihak, kita saling memaafkan, saling datang," ucapnya mengklarifikasi, di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin 15 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)