Peneliti ICW Kurnia Ramadhana/MI/Susanto
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana/MI/Susanto

Potret Suram Kepemimpinan Firli Bahuri Diminta Tak Terulang

Theofilus Ifan Sucipto • 07 Juni 2024 17:38
Jakarta: Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta menilai calon secara holistik. Jangan sampai Lembaga Antirasuah yang menjadi ujung tombak justru problematik.
 
"Potret suram seleksi 2019 lalu yang meloloskan pelanggar etik seperti Firli Bahuri tidak boleh lagi diulangi," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Juni 2024.
 
Kurnia mengatakan pansel harus menelusuri rekam jejak kandidat secara serius. Supaya muncul kandidat komisioner dan dewan pengawas KPK yang independen.

"Penelusuran rekam jejak bukan hanya semata terkait hukum, akan tetapi juga menyangkut etika," ujar dia.
 
Baca: MAKI Pastikan Gugat Polda Metro Terkait Kasus Firli Bahuri

Kurnia menyebut pansel juga harus mencermati potensi afiliasi kandidat dengan warna politik tertentu. Kemudian, aktif mencari dan mengajak figur-figur berintegritas, berkompeten, dan independen untuk mendaftar.
 
"Sebab bukan hal mudah mendorong masyarakat yang memenuhi nilai-nilai ideal mendaftar sebagai pemimpin dan pengawas," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan