"Potret suram seleksi 2019 lalu yang meloloskan pelanggar etik seperti Firli Bahuri tidak boleh lagi diulangi," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Juni 2024.
Kurnia mengatakan pansel harus menelusuri rekam jejak kandidat secara serius. Supaya muncul kandidat komisioner dan dewan pengawas KPK yang independen.
"Penelusuran rekam jejak bukan hanya semata terkait hukum, akan tetapi juga menyangkut etika," ujar dia.
Baca: MAKI Pastikan Gugat Polda Metro Terkait Kasus Firli Bahuri |
Kurnia menyebut pansel juga harus mencermati potensi afiliasi kandidat dengan warna politik tertentu. Kemudian, aktif mencari dan mengajak figur-figur berintegritas, berkompeten, dan independen untuk mendaftar.
"Sebab bukan hal mudah mendorong masyarakat yang memenuhi nilai-nilai ideal mendaftar sebagai pemimpin dan pengawas," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id