medcom.id, Kotawaringin Barat: Kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 berhasil diangkat dari dasar perairan Selat Karimata. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga berharap kokpit pesawat nahas itu ditemukan.
"Jadi KNKT berharap sebisa mungkin puing terangkat semua yang lebih penting komputer. Instrumen data kokpit untuk mendukung black box," kata investigator KNKT Nurcahyo Utomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (14/1/2015).
Bagian kokpit, menurut dia, ada banyak komputer yang menyimpan data terkait rekam jejak penerbangan. Posisi komputer yang dimaksud berada di bawah kursi pilot hingga kursi pramugari di bagian depan.
Pada kompartemen komputer itu terdapat nonvolatile memory yang menyimpan ratusan data. Nurcahyo yakin alat itu masih menyimpan banyak data walau terendam air laut.
"Ada nonvolatile memory menyimpan data 30 menit terakhir. Sebenarnya kalau mesin dimatikan, data otomatis terhapus, tapi crash seperti pesawat ini, kemungkinan dia masih simpan data," terang dia.
KNKT tak meminta Basarnas segera menemukan kokpit pesawat ini. KNKT paham, Basarnas lebih fokus mencari badan pesawat dan korban.
"Kami mengerti konsentrasi Basarnas. Terima kasih sudah dibantu mengangkat CVR, FDR dan ekor pesawat. Bila memang membutuhkan, nantinya KNKT akan berupaya melakukan pencarian sendiri. Pakai penyelam profesional seperti kasus Adam Air," tandas Nurcahyo.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Kotak hitam (
black box) pesawat AirAsia QZ8501 berhasil diangkat dari dasar perairan Selat Karimata. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga berharap kokpit pesawat nahas itu ditemukan.
"Jadi KNKT berharap sebisa mungkin puing terangkat semua yang lebih penting komputer. Instrumen data kokpit untuk mendukung
black box," kata investigator KNKT Nurcahyo Utomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (14/1/2015).
Bagian kokpit, menurut dia, ada banyak komputer yang menyimpan data terkait rekam jejak penerbangan. Posisi komputer yang dimaksud berada di bawah kursi pilot hingga kursi pramugari di bagian depan.
Pada kompartemen komputer itu terdapat
nonvolatile memory yang menyimpan ratusan data. Nurcahyo yakin alat itu masih menyimpan banyak data walau terendam air laut.
"Ada
nonvolatile memory menyimpan data 30 menit terakhir. Sebenarnya kalau mesin dimatikan, data otomatis terhapus, tapi
crash seperti pesawat ini, kemungkinan dia masih simpan data," terang dia.
KNKT tak meminta Basarnas segera menemukan kokpit pesawat ini. KNKT paham, Basarnas lebih fokus mencari badan pesawat dan korban.
"Kami mengerti konsentrasi Basarnas. Terima kasih sudah dibantu mengangkat CVR, FDR dan ekor pesawat. Bila memang membutuhkan, nantinya KNKT akan berupaya melakukan pencarian sendiri. Pakai penyelam profesional seperti kasus Adam Air," tandas Nurcahyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)