Jaksa Agung HM Prasetyo. Foto: MTVN/Meilikhah
Jaksa Agung HM Prasetyo. Foto: MTVN/Meilikhah

Ada Kurir Antar Duit Tunai ke La Nyalla di Singapura

Lukman Diah Sari • 20 Mei 2016 17:33
medcom.id, Jakarta: Kejaksaan Agung telah memblokir rekening milik tersangka kasus dugaan korupsi La Nyalla Mattalitti. La Nyalla tengah berada di Singapura dan diketahui izin tinggal Ketua Umum PSSI itu sudah kadaluarsa.
 
Meski demikian, upaya Kejagung memulangkan La Nyalla belum membuahkan hasil. Bahkan beredar kabar ada seorang kurir yang bertugas mengantarkan duit tunai kepada buron kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur tahun 2012 itu.
 
Jaksa Agung M. Prasetyo membenarkan rumor seorang kurir pengantar uang tunai ke La Nyalla di Singapura itu.

"Saya dengar informasinya begitu dari A1," ujar Prasetyo di Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016).
 
Selama berada di Singapura, La Nyalla disebut-sebut mendapat sokongan dana yang dikirim langsung melalui kurir.
 
"Jadi orangnya datang ke sana. Kelihatannya membawa uang cash," kata dia.
 
La Nyalla jadi tersangka dugaan korupsi dana hibah hingga mencapai Rp52 miliar. Kini penyidik telah memblokir rekening La Nyalla.
 
Ada Kurir Antar Duit Tunai ke La Nyalla di Singapura
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim La Nyalla Mattaliti (kedua kiri) keluar dari Kejaksaan Tinggi Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/1/2016). Foto: Antara/Didik Suhartono
 
Sebelumnya M. Prasetyo mengungkap kehidupan La Nyalla Mattalitti, tidak tenang. Dia diketahui ada di Singapura.
 
Informasi yang dihimpun Kejaksaan, La Nyalla, yang kini berstatus buron, sudah ketar-ketir. Apalagi izin tinggal dia di Singapura sudah kadaluarsa.
 
"Di sana pun kucing-kucingan," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 10 Mei 2016.
 
(Baca juga: Hidup La Nyalla Ketar-ketir di Singapura)
 
La Nyalla, kata Prasetyo, masih bisa hidup meski rekeningnya sudah diblokir. Itu karena ada orang yang mengantarkan uang cash untuk La Nyalla. Itu lah yang membuat Ketua Kadin Jawa Timur itu bisa bertahan di Singapura.
 
Prasetyo mengaku sudah meminta otoritas Singapura membantu mencari La Nyalla. Apabila kepastian didapatkan, Indonesia bisa meminta Interpol bergerak.
 
Prasetyo tak terlalu memikirkan perjanjian ekstradisi. Menurut dia, orang yang overstay akan diusir pemerintah setempat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan