medcom.id, Jakarta: Jessica Kumala Wongso sulit mengingat rinci peristiwa yang terjadi di Kafe Olivier pada Rabu 6 Januari. Cukup banyak pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang tidak mampu dijawab lugas terdakwa kasus kematian Wayan Mirna itu.
Menurut Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, itu hal yang wajar. Dia menampik kalau kliennya disebut inkonsisten.
"Konsisten tidak konsiten, kan masih tetap dalam ranah itu juga. Minum kopi, masa anda bisa tahu jarak minum kopi," kata Otto di sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).
Menurut Otto, akan jadi hal yang sulit bagi siapa pun mengingat secara rinci peristiwa yang sudah dialaminya. Apalagi, dalam hal kasus Jessica, peristiwa sudah terjadi lebih dari setengah tahun yang lalu.
Yang pasti, kata Otto, Jessica tidak menampik fakta-fakta peristiwa tersebut. Seperti, adanya kopi, koktail, dan kondisi Wayan Mirna ketika itu.
"Yang tidak bisa diingat adalah detil-detilnya," ujar Otto.
Buat Otto, justru hal yang aneh jika Jessica mampu mengingat seluruh kejadian secara rinci. Jika hal itu terjadi, boleh jadi publik akan berpikir semua atas rencana Jessica.
"Masa iya bisa ingat semua. Pasti sudah diatur dong, kan begitu pemikirannya kita," kata Otto.
Mantan ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu malah heran ketika para pegawai Kafe Olivier mampu mengingat secara rinci peristiwa Mirna meregang nyawa. Padahal, tamu di Kafe, bukan hanya Jessica.
"Tiap hari ratusan orang datang ke kafe, dia bisa ingat ini diletakkan di mana, itu di mana," ujar Otto.
Jessica bersaksi di sidang ke-26 kasus Mirna. Selama persidangan hingga menjelang petang, Jessica banyak tidak bisa menjawab lugas pertanyaan jaksa. Utamanya, ketika jaksa menanyai rinci soal posisi sejumlah barang tertentu yang ada ketika kejadian.
medcom.id, Jakarta: Jessica Kumala Wongso sulit mengingat rinci peristiwa yang terjadi di Kafe Olivier pada Rabu 6 Januari. Cukup banyak pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang tidak mampu dijawab lugas terdakwa kasus kematian Wayan Mirna itu.
Menurut Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, itu hal yang wajar. Dia menampik kalau kliennya disebut inkonsisten.
"Konsisten tidak konsiten, kan masih tetap dalam ranah itu juga. Minum kopi, masa anda bisa tahu jarak minum kopi," kata Otto di sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).
Menurut Otto, akan jadi hal yang sulit bagi siapa pun mengingat secara rinci peristiwa yang sudah dialaminya. Apalagi, dalam hal kasus Jessica, peristiwa sudah terjadi lebih dari setengah tahun yang lalu.
Yang pasti, kata Otto, Jessica tidak menampik fakta-fakta peristiwa tersebut. Seperti, adanya kopi, koktail, dan kondisi Wayan Mirna ketika itu.
"Yang tidak bisa diingat adalah detil-detilnya," ujar Otto.
Buat Otto, justru hal yang aneh jika Jessica mampu mengingat seluruh kejadian secara rinci. Jika hal itu terjadi, boleh jadi publik akan berpikir semua atas rencana Jessica.
"Masa iya bisa ingat semua. Pasti sudah diatur
dong, kan begitu pemikirannya kita," kata Otto.
Mantan ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu malah heran ketika para pegawai Kafe Olivier mampu mengingat secara rinci peristiwa Mirna meregang nyawa. Padahal, tamu di Kafe, bukan hanya Jessica.
"Tiap hari ratusan orang datang ke kafe, dia bisa ingat ini diletakkan di mana, itu di mana," ujar Otto.
Jessica bersaksi di sidang ke-26 kasus Mirna. Selama persidangan hingga menjelang petang, Jessica banyak tidak bisa menjawab lugas pertanyaan jaksa. Utamanya, ketika jaksa menanyai rinci soal posisi sejumlah barang tertentu yang ada ketika kejadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)