Jakarta: Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo mengatakan sayembara sepeda untuk pengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan masih berlaku. Pemberian sepeda menunggu kasus tuntas sepenuhnya.
"Kami masih menunggu dulu semua proses penegakan hukum ini setuntasnya hingga seluruh pelaku tertangkap," kata Yudi saat dihubungi wartawan, Selasa, 31 Desember 2019.
Saat ini total masih ada tiga sepeda yang masih tersimpan. Satu si antaranya sumbangan dari pimpinan KPK periode lalu Saut Situmorang.
"Tiga sepeda masih kami simpan di perpustakaan KPK sebagai simbol teror terhadap KPK harus dilawan," tegas Yudi.
Sebelumnya, Wadah Pegawai KPK mengadakan sayembara bagi pihak yang dapat mengungkap kasus Novel sejak 27 Juli 2018. Sepeda diberikan kepada pihak yang berani atau bisa mengungkap kasus tersebut.
Lembaga Antirasuah berharap pemberian sepeda Saut bisa mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo serius mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Salah satunya, dengan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).
"Pemberian sepeda tersebut seharusnya semakin mendorong Presiden untuk memenuhi janjinya dalam mengungkap kasus Novel Baswedan," kata Yudi.
Jakarta: Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo mengatakan sayembara sepeda untuk pengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan masih berlaku. Pemberian sepeda menunggu kasus tuntas sepenuhnya.
"Kami masih menunggu dulu semua proses penegakan hukum ini setuntasnya hingga seluruh pelaku tertangkap," kata Yudi saat dihubungi wartawan, Selasa, 31 Desember 2019.
Saat ini total masih ada tiga sepeda yang masih tersimpan. Satu si antaranya sumbangan dari pimpinan KPK periode lalu Saut Situmorang.
"Tiga sepeda masih kami simpan di perpustakaan KPK sebagai simbol teror terhadap KPK harus dilawan," tegas Yudi.
Sebelumnya, Wadah Pegawai KPK mengadakan sayembara bagi pihak yang dapat mengungkap kasus Novel sejak 27 Juli 2018. Sepeda diberikan kepada pihak yang berani atau bisa mengungkap kasus tersebut.
Lembaga Antirasuah berharap pemberian sepeda Saut bisa mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo serius mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Salah satunya, dengan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).
"Pemberian sepeda tersebut seharusnya semakin mendorong Presiden untuk memenuhi janjinya dalam mengungkap kasus Novel Baswedan," kata Yudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)