Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dok Istimewa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dok Istimewa.

Kapolri Instruksikan Jajaran Terjun ke Lapangan Dengar Keluhan Masyarakat

Juven Martua Sitompul • 11 Januari 2022 23:30
Lampung: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan kepada jajarannya di Polda Lampung. Arahan yang disampaikan Listyo terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas), penanganan covid-19 hingga soal transformasi Polri yang Presisi.
 
Listyo menekankan seluruh personel kepolisian harus mau turun ke lapangan guna menyerap aspirasi dan harapan serta kemauan masyarakat. Dia yakin dengan berkomunikasi langsung, Korps Bhayangkara akan semakin dipercaya dan dicintai warga.
 
"Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat polsek, polres, polda. Sehingga, tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat," kata Listyo di Polda Lampung, Selasa, 11 Januari 2022.

Listyo menekankan instruksi dan arahan yang diberikan ini bukan hanya untuk jajaran Polda Lampung. Seluruh Polda dan personel kepolisian di Tanah Air harus menjalankan instruksi tersebut.
 
Jenderal bintang empat ini menegaskan pelayanan publik harus terus ditingkatkan.  Dia tak ingin mendengar adanya pelayanan yang tidak sesuai harapan masyarakat.
 
Listyo mengingatkan poin-poin semangat Polri yang Presisi, salah satunya tidak ada perbedaan dalam pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan harus dilakukan dengan cepat, ramah. dan humanis.
 
"Layani dengan cepat pengaduan. Sehingga, masyarakat mengetahui kita melakukan respons apa yang mereka keluhkan. Cek apakah itu berjalan atau belum. Karena ini tidak mudah. Mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan," kata dia.
 
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan semua upaya harus dikomandoi dengan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan pengawasan sistem yang ketat. Ini penting untuk menghindari adanya oknum kepolisian yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.
 
"Ini butuh suatu kepemimpinan, pengawasan sistem yang ketat. Kita tak ingin anggota kita selama ini telah bekerja keras kemudian ada masalah hanya gara-gara kita tak memberikan bimbingan. Sehingga, salah jalan terpengaruh lingkungan salah terus menjadi korban. Apalagi, pelanggaran itu dilakukan bersama dan terorganisir," ucap Listyo.
 
Listyo menuturkan Polri yang Presisi dapat dilakukan dengan menciptakan budaya untuk memulai berbuat baik dari hal-hal yang kecil setiap harinya. Baik di level terbawah hingga paling atas.
 
"Profesionalisme apabila tak didukung etik yang benar akan terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang. Ini dampaknya berbahaya bagi Polri. Lakukan perbaikan, apabila tak mampu bersihkan dan evaluasi. Karena banyak anggota kita yang siap kerja dan tak rela kalau institusi kita dirusak oknum yang tak bisa memahami harapan organisasi dan masyarakat," kata Listyo.
 
Menurut dia, di era sekarang mau tidak mau Polri harus melakukan pembenahan dan perubahan agar menjadi lebih baik. Budaya yang kurang baik selama ini harus dihapuskan dengan mengganti kebiasaan yang jauh lebih positif.
 
Baca: Kompolnas Apresiasi Kinerja Kapolri dalam Penanganan Covid-19
 
Di sisi lain, Listyo menyambut baik anggotanya yang tidak kenal lelah membantu pemerintah dalam penanganan dan pengendalian pandemi covid-19. Kendati begitu, dia tetap mengingatkan anggotanya untuk tidak abai dan lengah, apalagi saat ini varian covid-19 Omicron sudah masuk ke Indonesia.
 
"Apa yang kita lakukan selama ini bukan pencapaian akhir, saat ini ada Omicron masuk ke Indonesia. Omicron lebih cepat lima kali walaupun tingkat fatalitas tidak setinggi varian Delta," ujar Sigit.
 
Sigit meminta personel kepolisian untuk terus bersinergi dengan seluruh stakeholder. Khususnya, dalam melakukan percepatan akselerasi vaksinasi terutama pada masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
 
"Kedua untuk antisipasi kita siapkan rumah sakit rujukan dan obat-obatan. Saat ini mumpung masih ada waktunya agar dicek kembali kesiapannya. Penguatan terhadap pemeriksaan khususnya di penyeberangan. Jemput bola agar saudara-saudara kita betul-betul sudah di vaksin karena memang peningkatan ini kalau tak bisa dikendalikan bisa jadi gelombang tiga," kata Listyo.
 
Listyo juga menekankan soal penguatan strategi komunikasi publik. Termasuk, responsif terhadap peristiwa bencana alam, antisipasi konflik sosial, fenomena kejahatan konvensional, kesiapan menghadapi pemilu, mengawal iklim investasi, dan penguatan sinergitas TNI-Polri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan