Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyentil eks pegawai, Giri Suprapdiono, yang 'julid' soal rapat perombakan struktural organisasi di Yogyakarta. Giri menyebut rapat itu sebagai pemborosan dana saat Indonesia dilanda pandemi covid-19.
Lembaga Antikorupsi menegaskan rapat struktural organisasi biasa dilakukan di luar kota. Bahkan, Giri disebut pernah mengikutinya.
"Mengingat baik Mas Giri dan Pak Sujanarko (eks pegawai KPK) dalam pemberitaan lain sudah mengakui mengikuti beberapa raker (rapat kerja) di tahun tahun sebelumnya juga di hotel bintang lima," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan tertulis, Sabtuz 29 Oktober 2021.
Ghufron enggan menjelaskan lebih detail terkait raker yang diikuti Giri. Pasalnya, Ghufron menduga Giri bakal makin julid jadi jika raker itu diceritakan.
Baca: Pegawai Jadi ASN, Struktur Organisasi KPK Dirombak
"Kalau saya jelaskan nanti tidak percaya atau disebut bohong lagi atau disebut anak-anak lagi setelah sampaikan ketidakkonsistenan kritiknya. Dulu ketika dilaksanakan sendiri tidak bersuara, sekarang bersuara. Silakanlah masyarakat menilai," ujar Ghufron.
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan juga berkomentar pedas terhadap raker di Yogyakarta. Novel menilai rapat itu tidak pantas di lakukan di tengah pandemi covid-19.
Ghufron enggan menanggapi kritik Novel Baswedan. Ghufron memilih untuk membuka pintu maaf kepada Novel Baswedan.
"Tidak perlu diperpanjang lagi. Mas Novel saja yang tidak mengetahui atau lupa," ucap Ghufron.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan perombakan struktural organisasi penting untuk penyesuaian tugas kelembagaan. Perombakan ini untuk mengasah trisula pemberantasan korupsi di Indonesia agar makin tajam.
"KPK mengkaji dan mengevaluasi strategi trisula pemberantasan korupsi, apakah perlu dilakukan penyempurnaan atau tidak karena KPK terus bergerak dinamis. KPK terus melakukan perubahan untuk perbaikan," kata Firli melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut dia, perombakan organisasi juga dilakukan sebagai evaluasi kinerja KPK pada triwulan ketiga di 2021. Lembaga Antikorupsi bakal mengebut target kinerja dalam sisa waktu akhir tahun ini.
Firli menyebut perombakan itu bagian dari mandat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK. Dalam rapat itu, pejabat dan pimpinan KPK juga membahas pemberantasan korupsi dalam jangka panjang.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menyentil eks pegawai, Giri Suprapdiono, yang 'julid' soal rapat
perombakan struktural organisasi di Yogyakarta. Giri menyebut rapat itu sebagai pemborosan dana saat Indonesia dilanda pandemi covid-19.
Lembaga Antikorupsi menegaskan rapat struktural organisasi biasa dilakukan di luar kota. Bahkan, Giri disebut pernah mengikutinya.
"Mengingat baik Mas Giri dan Pak Sujanarko (eks pegawai KPK) dalam pemberitaan lain sudah mengakui mengikuti beberapa raker (rapat kerja) di tahun tahun sebelumnya juga di hotel bintang lima," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan tertulis, Sabtuz 29 Oktober 2021.
Ghufron enggan menjelaskan lebih detail terkait raker yang diikuti Giri. Pasalnya, Ghufron menduga Giri bakal makin julid jadi jika raker itu diceritakan.
Baca:
Pegawai Jadi ASN, Struktur Organisasi KPK Dirombak
"Kalau saya jelaskan nanti tidak percaya atau disebut bohong lagi atau disebut anak-anak lagi setelah sampaikan ketidakkonsistenan kritiknya. Dulu ketika dilaksanakan sendiri tidak bersuara, sekarang bersuara. Silakanlah masyarakat menilai," ujar Ghufron.
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan juga berkomentar pedas terhadap raker di Yogyakarta. Novel menilai rapat itu tidak pantas di lakukan di tengah pandemi covid-19.
Ghufron enggan menanggapi kritik Novel Baswedan. Ghufron memilih untuk membuka pintu maaf kepada Novel Baswedan.
"Tidak perlu diperpanjang lagi. Mas Novel saja yang tidak mengetahui atau lupa," ucap Ghufron.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan perombakan struktural organisasi penting untuk penyesuaian tugas kelembagaan. Perombakan ini untuk mengasah trisula pemberantasan korupsi di Indonesia agar makin tajam.
"KPK mengkaji dan mengevaluasi strategi trisula pemberantasan korupsi, apakah perlu dilakukan penyempurnaan atau tidak karena KPK terus bergerak dinamis. KPK terus melakukan perubahan untuk perbaikan," kata Firli melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut dia, perombakan organisasi juga dilakukan sebagai evaluasi kinerja KPK pada triwulan ketiga di 2021. Lembaga Antikorupsi bakal mengebut target kinerja dalam sisa waktu akhir tahun ini.
Firli menyebut perombakan itu bagian dari mandat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK. Dalam rapat itu, pejabat dan pimpinan KPK juga membahas pemberantasan korupsi dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)