Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe--Metrotvnews.com/Faisal Abdalla
Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe--Metrotvnews.com/Faisal Abdalla

BPPT Kembangkan Teknologi Drone MALE

Faisal Abdalla • 21 Agustus 2017 13:21
medcom.id, Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengembangkan teknologi Drone untuk kepentingan pertahanan. Drone dengan jenis Altitude Long Endurance (MALE) dinilai efisien untuk mengawasi ruang udara Indonesia.
 
BPPT bersama Kementerian Pertahanan, TNI AU, Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Dirgantara Indonesia, serta PT LEN Persero menandatangani perjanjian kerjasama konsorsium untuk mengembangkan teknologi drone MALE. Ditargetkan drone MALE buatan dalam negeri akan diproduksi pada tahun 2022.
 
"Tahun ini diharapkan basic design itu selesai, supaya tahun depan sudah prototyping. Nanti 2020-2022 sudah masuk tahap sertifikasi," ujar Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe, di Gedung BPPT, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 21 Agustus 2017.

Baca: Pemerintah RI Terus Perkuat Alutsista TNI di Natuna
 
Wahyu menjelaskan drone MALE memiliki beberapa keunggulan dari drone-drone yang pernah dikembangkan di dalam negeri. Diantaranya mampu terbang selama 24 jam nonstop.
 
Drone MALE rencananya akan dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan. Seperti dalam misi intelijen, pengawasan dan pengintaian.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Anne Kusmayati menyambut baik pengembangan teknologi drone MALE. Menurutnya, pengembangan teknologi drone ini merupakan suatu lompatan dalam industri dirgantara dan pertahanan dalam negeri.
 
Anne mengatakan Indonesia telah memiliki teknologi pesawat terbang tanpa awak sendiri yang mampu terbang di bawah 10 ribu kaki. Seperti Alap-Alap, Wulung dan, Rajawali.
 
"Namun teknologi yang mampu terbang di atas 10 ribu ke atas akan dimulai dari MALE. MALE akan beroprasi pada ketinggian diatas 15 ribu kaki," ujar Anne.
 
Dikembangkannya teknologi drone MALE diharapkan menjadi titik awal melepaskan ketergantungan terhadap teknologi asing, dalam misi-misi pertahanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan