medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 15 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk Taufiqurrahman. Ke-15 orang tersebut saat ini masih diperiksa penyidik KPK.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, mereka dari unsur pegawai negeri, pihak swasta dan kepala daerah.
Baca: Bupati Nganjuk Masuk Daftar Hitam PDI Perjuangan
"Sampai saat ini informasi yang kami terima ada sekitar 15 orang yang diamankan. Sebagian sedang dalam proses pemeriksaan," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 25 Oktober 2017.
Ia melanjutkan, OTT dilakukan di dua lokasi, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan Jakarta. Dugaan awal, terjadi transaksi yang melibatkan sang bupati.
Febri mengatakan, saat ini tim penyidik masih di lapangan. Selain itu, pemeriksaan ke-15 orang tersebut dilakukan di Jakarta dan kantor kepolisian Nganjuk.
Baca: Hasto Tegaskan Tindakan Bupati Nganjuk tak terkait Partai
Ia mengungkapkan, penyidik menyita sejumlah uang dalam pecahanan rupiah dalam tangkap tangan tersebut. Namun, Febri belum bisa merinci total uang yang disita.
Dugaan awal, tangkap tangan Bupati Taufiqurrahman berkaitan dengan penerbitan izin amdal. Namun, Febri belum dapat memastikan hal tersebut.
"Konteks dari kepentingan transaksi yang ditemukan belum bisa dikemukakan saat ini. Karena belum ada informasi rinci. Akan kita sampaikan lebih detail saat konferensi pers," katanya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLQ8Eqb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 15 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk Taufiqurrahman. Ke-15 orang tersebut saat ini masih diperiksa penyidik KPK.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, mereka dari unsur pegawai negeri, pihak swasta dan kepala daerah.
Baca:
Bupati Nganjuk Masuk Daftar Hitam PDI Perjuangan
"Sampai saat ini informasi yang kami terima ada sekitar 15 orang yang diamankan. Sebagian sedang dalam proses pemeriksaan," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 25 Oktober 2017.
Ia melanjutkan, OTT dilakukan di dua lokasi, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan Jakarta. Dugaan awal, terjadi transaksi yang melibatkan sang bupati.
Febri mengatakan, saat ini tim penyidik masih di lapangan. Selain itu, pemeriksaan ke-15 orang tersebut dilakukan di Jakarta dan kantor kepolisian Nganjuk.
Baca:
Hasto Tegaskan Tindakan Bupati Nganjuk tak terkait Partai
Ia mengungkapkan, penyidik menyita sejumlah uang dalam pecahanan rupiah dalam tangkap tangan tersebut. Namun, Febri belum bisa merinci total uang yang disita.
Dugaan awal, tangkap tangan Bupati Taufiqurrahman berkaitan dengan penerbitan izin amdal. Namun, Febri belum dapat memastikan hal tersebut.
"Konteks dari kepentingan transaksi yang ditemukan belum bisa dikemukakan saat ini. Karena belum ada informasi rinci. Akan kita sampaikan lebih detail saat konferensi pers," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)