Suasana sidang lanjutan teror bom Sarinah-Thamrin di PN Jaksel--Medcom.id/Muhammad Al Hasan.
Suasana sidang lanjutan teror bom Sarinah-Thamrin di PN Jaksel--Medcom.id/Muhammad Al Hasan.

Saksi Mengaku Masih Trauma saat Sidang Bom Sarinah

Muhammad Al Hasan • 27 Februari 2018 14:53
Jakarta: Ketiga saksi dalam sidang lanjutan teror bom Sarinah-Thamrin masih trauma. Rasa trauma muncul saat melintasi di daerah Sarinah Thamrin.
 
Salah satu saksi, John Hansen, masih takut dan terbayang kejadian bom ketika melintas di daerah tersebut. 
 
"Masih trauma setiap melewati daerah Thamrin dan cemas saat masuk ke Starbuck," kata Hansen kepada hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2018.

Hansen yang juga korban teror Sarinah-Thamrin mengalami luka di bagian telinga. Hingga kini dia masih menjalani rawat jalan untuk memperbaiki retensi di gendang telinganya.
 
Sementara itu, dua saksi lainnya yang merupakan anggota kepolisian juga sebagai korban penembakan mengaku masih trauma. Keterangan ini mereka sampaikan ketika ditanyai hakim.
 
Saksi Ipda Dodi Maryadi terkena timah panas di bagian perut bawah sebelah kanan, ketika menghadapi pelaku penembakan. Sementara itu, Ipda Suhadi terkena tembakan di bagian tubuh bagian belakang ketika melakukan pengamanan.
 

 
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hadirkan tiga saksi dalam sidang kasus bom Sarinah Thamrin pada Selasa, 27 Februari 2018. Ketiga saksi merupakan korban insiden bom Thamrin, terdiri dari dua orang polisi yaitu Ipda Dodi Maryadi dan Ipda Suhadi, serta satu orang warga sipil yaitu John Hansen.
 
Sidang dimulai pada 10.10 WIB dipimpin Hakim Akhmad Jaini. Agenda sidang untuk mendengarkan keterangan dari para saksi. Keterangan saksi digunakan bahan penyidikan atas terdakwa Aman Abdurrahman yang diduga sebagai dalang di balik teror bom Sarinah.
 
Aman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma sudah berulang kali ditangkap polisi akibat kasus terorisme. 
 
Tragedi bom Sarinah terjadi pada Kamis, 14 Januari 2016. Insiden teror ini memakan banyak korban. Saat kejadian tersebut, total korban mencapai 33 orang, terdiri dari delapan orang meninggal dunia di antaranya pelaku. Sementara itu 25 orang mengalami luka, korban terdiri dari polisi dan warga sipil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan