Jakarta: Polisi Diraja Malaysia (PDRM) membutuhkan waktu 10 hari untuk mengidentifikasi korban mutilasi yang diduga jasad Ai Munawaroh. Sementara itu, pihak Polri telah mengirimkan sampel DNA dari ayah kandung Ai.
"Dari dua korban, sudah dipastikan dan diamini salah satu identitasnya N tadi,” kata Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Napoleon Bonaparte di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.
Sedangkan, khusus untuk jasad Ai memang harus melalui pemeriksaan DNA. Lantaran, di jasad yang diduga Ai Munaroh hanga berupa badan tanpa tangan dan kepala.
Napoleon menuturkan, PDRM masih melakukan pencarian beberapa bagian tubuh korban. Diperkirakan, kata Napoleon, disimpan atau dibuang terduga pelaku. “PDRM sudah melakukan penelusuran di TKP sejauh 1 km dari aliran sungai dan belum menemukan potongan lain,” ucapnya.
Dia mengaku, Polri telah menawarkan bantuan untuk mencari bagian tubuh korban. Namun, tawaran tersebut belum disetujui pihak PDRM. “Kalau dibutuhkan Malaysia, Polri siap mengirim penyidik untuk membantu selama tidak berentangan dengan hukum di Malaysia,” katanya.
Saat ini, kata Napoleon, PDRM masih menyelidiki dimana lokasi pembunuhan dilakukan. Pemeriksaan terhadap dua terduga pelaku pun masih dilakukan.
Jakarta: Polisi Diraja Malaysia (PDRM) membutuhkan waktu 10 hari untuk mengidentifikasi korban mutilasi yang diduga jasad Ai Munawaroh. Sementara itu, pihak Polri telah mengirimkan sampel DNA dari ayah kandung Ai.
"Dari dua korban, sudah dipastikan dan diamini salah satu identitasnya N tadi,” kata Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Napoleon Bonaparte di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.
Sedangkan, khusus untuk jasad Ai memang harus melalui pemeriksaan DNA. Lantaran, di jasad yang diduga Ai Munaroh hanga berupa badan tanpa tangan dan kepala.
Napoleon menuturkan, PDRM masih melakukan pencarian beberapa bagian tubuh korban. Diperkirakan, kata Napoleon, disimpan atau dibuang terduga pelaku. “PDRM sudah melakukan penelusuran di TKP sejauh 1 km dari aliran sungai dan belum menemukan potongan lain,” ucapnya.
Dia mengaku, Polri telah menawarkan bantuan untuk mencari bagian tubuh korban. Namun, tawaran tersebut belum disetujui pihak PDRM. “Kalau dibutuhkan Malaysia, Polri siap mengirim penyidik untuk membantu selama tidak berentangan dengan hukum di Malaysia,” katanya.
Saat ini, kata Napoleon, PDRM masih menyelidiki dimana lokasi pembunuhan dilakukan. Pemeriksaan terhadap dua terduga pelaku pun masih dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)