medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim keberhasilan stabilisasi harga pangan selama Lebaran 2017. Tak ada lonjakan harga seperti yang sering terjadi sebelumnya.
"Ibu-ibu merasakan terjadi stabilitas harga sembako yang baik. Bahkan di beberapa daerah bukan hanya inflasi yang terjadi, yang terjadi deflasi seperti di Jawa Timur," kata Tito usai halalbihalal bersama anggota Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 3 Juli 2017.
Tito mengaku mendapat laporan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang menyebut di daerahnya suplai bahan pokok berlebih. Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan intansi terkait, terang Tito, telah mempersiapkan semuanya sejak awal.
Sementara distribusi berhasil diamankan Polri bersama lembaga lainnya. Kesigapan mereka, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Satgas Pangan pimpinan Irjen Setyo Wasisto mampu memukul mundur spekulan dan mafia kartel.
Namun, Satgas Pangan dipastikan tak berhenti meski operasi Ramadniya 2017 berakhir. "Ada 206 kasus yang berhasil kita tidak meliputi berbagai komoditas gula, garam, sembako, bawang putih ini membuat harga menjadi stabil ucapkan terima kasih banyak kepada Satgas yang melaksanakan ini," terang bekas Kepala BNPT itu.
Jenderal bintang empat itu membeberkan, rata-rata kasus menyangkut penimbunan. Penimbunan dilakukan untuk memainkan harga ketika barang langka.
Polri, Kementan, dan Kemendag bakal menggelar rapat untuk membuat target baru, Rabu 5 Juli 2017. "Sementara ini banyak yang tidak tertangkap, tapi mereka tiarap. Kita sudah mempelajari beberapa kartel besarnya. Kita akan melakukan penindakan lebih keras lagi sehingga stabilitas harga betul-betul bisa terjamin," tegas bekas Kapolda Metro Jaya itu.
Polisi, tegas Tito, akan benar-benar 'memukul' kartel dan mafia pangan. Tindakan tegas diperlukan agar harga dan ketersediaan pangan tetap terjaga.
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim keberhasilan stabilisasi harga pangan selama Lebaran 2017. Tak ada lonjakan harga seperti yang sering terjadi sebelumnya.
"Ibu-ibu merasakan terjadi stabilitas harga sembako yang baik. Bahkan di beberapa daerah bukan hanya inflasi yang terjadi, yang terjadi deflasi seperti di Jawa Timur," kata Tito usai halalbihalal bersama anggota Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 3 Juli 2017.
Tito mengaku mendapat laporan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang menyebut di daerahnya suplai bahan pokok berlebih. Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan intansi terkait, terang Tito, telah mempersiapkan semuanya sejak awal.
Sementara distribusi berhasil diamankan Polri bersama lembaga lainnya. Kesigapan mereka, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Satgas Pangan pimpinan Irjen Setyo Wasisto mampu memukul mundur spekulan dan mafia kartel.
Namun, Satgas Pangan dipastikan tak berhenti meski operasi Ramadniya 2017 berakhir. "Ada 206 kasus yang berhasil kita tidak meliputi berbagai komoditas gula, garam, sembako, bawang putih ini membuat harga menjadi stabil ucapkan terima kasih banyak kepada Satgas yang melaksanakan ini," terang bekas Kepala BNPT itu.
Jenderal bintang empat itu membeberkan, rata-rata kasus menyangkut penimbunan. Penimbunan dilakukan untuk memainkan harga ketika barang langka.
Polri, Kementan, dan Kemendag bakal menggelar rapat untuk membuat target baru, Rabu 5 Juli 2017. "Sementara ini banyak yang tidak tertangkap, tapi mereka tiarap. Kita sudah mempelajari beberapa kartel besarnya. Kita akan melakukan penindakan lebih keras lagi sehingga stabilitas harga betul-betul bisa terjamin," tegas bekas Kapolda Metro Jaya itu.
Polisi, tegas Tito, akan benar-benar 'memukul' kartel dan mafia pangan. Tindakan tegas diperlukan agar harga dan ketersediaan pangan tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)