Jakarta: TNI angkat bicara menanggapi klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang mengaku membakar bendera merah putih. TNI menilai isu membakar bendera itu hoaks dan sekadar cari perhatian (caper) ke dunia internasional.
"Itulah teroris OPM, karena tidak ada tanggapan sebar hoaks mengajak perang. Malah sekarang sebar hoaks bakar bendera merah putih. Intinya biar dapat perhatian internasional," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 4 Juni 2021.
Suriastawa mengatakan TNI tidak khawatir dengan isu-isu yang disebarkan OPM. Sebab, kata dia, masyarakat Papua sudah paham sepak terjang OPM dan tidak mudah terhasut isu-isu tersebut.
"Bahkan ada beberapa kepala suku terang-terangan menentang dan mengusir teroris OPM dari daerahnya," beber Suriastawa.
Selain itu, dia menyebut teroris sejatinya merupakan musuh dunia. Dia tak memungkiri aksi OPM atau yang juga disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua selama ini cukup meresahkan masyarakat.
"Kebiadaban teroris OPM tidak ada nuraninya. Kerjanya hanya mengancam, menakut-nakuti rakyat, merampas harta rakyat, membakar rumah rakyat, memperkosa anak gadis rakyat dengan budak nafsunya bahkan tidak segan-segan membunuh rakyat," ujar Suriastawa.
Baca: Pembunuhan Pelajar Asli Papua oleh OPM Pelanggaran HAM Kelompok Rentan
OPM juga merusak objek vital yang sangat dibutuhkan rakyat Papua. Seperti pembakaran pesawat, perusakan menara komunikasi, merampas anggaran desa untuk pembangunan Bumi Cenderawasih.
"Padahal pembangunan desa itu agar masyarakat pedesaan bisa berkembang dengan cepat," ucap Suriastawa.
Sebelumnya, juru bicara OPM Sebby Sambom menyebarkan foto-foto yang menampilkan sebuah bendera merah putih dirobek. OPM juga menyebut bendera tersebut dibakar. Aksi itu dilakukan sebagai penolakan terhadap pemerintah Indonesia di Papua.
Jakarta: TNI angkat bicara menanggapi klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-
OPM) yang mengaku membakar bendera merah putih. TNI menilai isu membakar bendera itu hoaks dan sekadar cari perhatian (caper) ke dunia internasional.
"Itulah teroris OPM, karena tidak ada tanggapan sebar hoaks mengajak perang. Malah sekarang sebar hoaks bakar bendera merah putih. Intinya biar dapat perhatian internasional," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 4 Juni 2021.
Suriastawa mengatakan TNI tidak khawatir dengan isu-isu yang disebarkan OPM. Sebab, kata dia, masyarakat
Papua sudah paham sepak terjang OPM dan tidak mudah terhasut isu-isu tersebut.
"Bahkan ada beberapa kepala suku terang-terangan menentang dan mengusir teroris OPM dari daerahnya," beber Suriastawa.
Selain itu, dia menyebut teroris sejatinya merupakan musuh dunia. Dia tak memungkiri aksi OPM atau yang juga disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua selama ini cukup meresahkan masyarakat.
"Kebiadaban teroris OPM tidak ada nuraninya. Kerjanya hanya mengancam, menakut-nakuti rakyat, merampas harta rakyat, membakar rumah rakyat, memperkosa anak gadis rakyat dengan budak nafsunya bahkan tidak segan-segan membunuh rakyat," ujar Suriastawa.
Baca:
Pembunuhan Pelajar Asli Papua oleh OPM Pelanggaran HAM Kelompok Rentan
OPM juga merusak objek vital yang sangat dibutuhkan rakyat Papua. Seperti pembakaran pesawat, perusakan menara komunikasi, merampas anggaran desa untuk pembangunan Bumi Cenderawasih.
"Padahal pembangunan desa itu agar masyarakat pedesaan bisa berkembang dengan cepat," ucap Suriastawa.
Sebelumnya, juru bicara OPM Sebby Sambom menyebarkan foto-foto yang menampilkan sebuah bendera merah putih dirobek. OPM juga menyebut bendera tersebut dibakar. Aksi itu dilakukan sebagai penolakan terhadap pemerintah Indonesia di Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)