Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) menonaktifkan Ahmad Zain dari kepengurusannya di MUI hingga putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap. Hal itu disebut sebagai bentuk ketegasan MUI untuk memerangi terorisme dan ekstrimisme.
"Kami bertindak tegas mengeluarkan sikap langsung menonaktifkan keanggotaannya," ujar Ketua MUI Pusat Cholil Nafis dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Rabu, 17 November 2021.
Cholil mengaku MUI merasa sangat sedih dengan peristiwa tersebut. Mengingat MUI telah berkomitmen untuk memberantas terorisme dan ekstrimisme.
Cholil juga menegaskan tindakan Ahmad Zain adalah murni tindakan sebagai individu. Banyak masyarakat yang memiliki persepsi peristiwa tersebut merupakan masalah MUI.
“Aktivitasnya dan tindakannya tidak ada hubungannya dengan MUI secara kelembagaan, dia tindakan sebagai individu,” kata Cholil.
Cholil menyebut tidak menyangka Ahmad Zain tergabung dalam jaringan tersebut. Ahmad Zain dikatakan sebagai orang yang lembut ketika bicara, tidak meledak ledak dan argumentatif.
“Kami tidak menyangka, ia masuk dalam jaringan itu, kami tidak menduganya, karena pembawaannya halus dalam lembut itu,” ucap Cholil.
Cholil menjelaskan kepengurusan MUI dipilih berdasarkan perwakilan dari ormas ormas islam. MUI percaya akan ormas yang mengusung Ahmad Zain karena memang tidak pernah ada masalah dengan negara ini. Namun, Cholil mengaku hal ini akan menjadi pelajaran bagi MUI.
“Ini menjadi perhatian kita kedepan pihak pengurus MUI dan ormas ormas nanti kita perlu mentracing lebih lanjut,” jelas Cholil. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (
MUI) menonaktifkan Ahmad Zain dari kepengurusannya di MUI hingga putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap. Hal itu disebut sebagai bentuk ketegasan MUI untuk memerangi
terorisme dan
ekstrimisme.
"Kami bertindak tegas mengeluarkan sikap langsung menonaktifkan keanggotaannya," ujar Ketua MUI Pusat Cholil Nafis dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Rabu, 17 November 2021.
Cholil mengaku MUI merasa sangat sedih dengan peristiwa tersebut. Mengingat MUI telah berkomitmen untuk memberantas terorisme dan ekstrimisme.
Cholil juga menegaskan tindakan Ahmad Zain adalah murni tindakan sebagai individu. Banyak masyarakat yang memiliki persepsi peristiwa tersebut merupakan masalah MUI.
“Aktivitasnya dan tindakannya tidak ada hubungannya dengan MUI secara kelembagaan, dia tindakan sebagai individu,” kata Cholil.
Cholil menyebut tidak menyangka Ahmad Zain tergabung dalam jaringan tersebut. Ahmad Zain dikatakan sebagai orang yang lembut ketika bicara, tidak meledak ledak dan argumentatif.
“Kami tidak menyangka, ia masuk dalam jaringan itu, kami tidak menduganya, karena pembawaannya halus dalam lembut itu,” ucap Cholil.
Cholil menjelaskan kepengurusan MUI dipilih berdasarkan perwakilan dari ormas ormas islam. MUI percaya akan ormas yang mengusung Ahmad Zain karena memang tidak pernah ada masalah dengan negara ini. Namun, Cholil mengaku hal ini akan menjadi pelajaran bagi MUI.
“Ini menjadi perhatian kita kedepan pihak pengurus MUI dan ormas ormas nanti kita perlu mentracing lebih lanjut,” jelas Cholil. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)