medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo rupanya tertarik betul dengan kelanjutan kasus pelaporan Majalah Tempo ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Jokowi menanyakan siapa asal usul pelapor kepada Pemred Majalah Tempo Arief Zulkifli dan pendiri Tempo, Goenawan Mohamad.
"Pak Jokowi ingin tahu karena tahu, mungkin dari liputan kami dan teman-teman, semua bisa terungkap. Karena pelapor Tempo, Pak Yunus Husein, dan Denny Indrayana itu sama lembaganya, jadi (Presiden) agak aneh gitu," kata Arief usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).
Ajul, sapaan Arief, mengaku, Jokowi sangat concern dengan kasus yang menjerat Tempo. Bahkan, tambah Ajul, Jokowi sempat mengajak dirinya bercanda dengan nada bertanya.
“Kamu udah agak tenang sekarang?" Ajul menirukan candaan Jokowi.
Ajul mengaku, memberi sedikit bocoran soal pelaporan itu kepada Jokowi. Menurut dia, Tempo sudah menginvestigasi lembaga yang melaporkan mereka. Tapi, tak semua hasilnya diumbar kepada Presiden.
“Tapi enggak bisa declair sekarang karena proses penulisan. Minggu depan bisa baca,” tutur Ajul.
Majalah Tempo diadukan ke Bareskrim oleh Gerakan Masyarakat Bawah, pada 22 Januari 2015. Musababnya, pada laporan investigasi Bukan Sekadar Rekening Gendut, 19-25 Januari 2015, Tempo menuliskan aliran dana Komjen Budi Gunawan ke sejumlah pihak.
Majalah Tempo dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta Pasal 47 Ayat 1 UU No 10/1998 tentang Perbankan.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo rupanya tertarik betul dengan kelanjutan kasus pelaporan Majalah
Tempo ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Jokowi menanyakan siapa asal usul pelapor kepada Pemred Majalah Tempo Arief Zulkifli dan pendiri Tempo, Goenawan Mohamad.
"Pak Jokowi ingin tahu karena tahu, mungkin dari liputan kami dan teman-teman, semua bisa terungkap. Karena pelapor Tempo, Pak Yunus Husein, dan Denny Indrayana itu sama lembaganya, jadi (Presiden) agak aneh gitu," kata Arief usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).
Ajul, sapaan Arief, mengaku, Jokowi sangat
concern dengan kasus yang menjerat Tempo. Bahkan, tambah Ajul, Jokowi sempat mengajak dirinya bercanda dengan nada bertanya.
“Kamu
udah agak tenang sekarang?" Ajul menirukan candaan Jokowi.
Ajul mengaku, memberi sedikit bocoran soal pelaporan itu kepada Jokowi. Menurut dia, Tempo sudah menginvestigasi lembaga yang melaporkan mereka. Tapi, tak semua hasilnya diumbar kepada Presiden.
“Tapi enggak bisa declair sekarang karena proses penulisan. Minggu depan bisa baca,” tutur Ajul.
Majalah Tempo diadukan ke Bareskrim oleh Gerakan Masyarakat Bawah, pada 22 Januari 2015. Musababnya, pada laporan investigasi
Bukan Sekadar Rekening Gendut, 19-25 Januari 2015, Tempo menuliskan aliran dana Komjen Budi Gunawan ke sejumlah pihak.
Majalah Tempo dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta Pasal 47 Ayat 1 UU No 10/1998 tentang Perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)