medcom.id, Jakarta: Polisi Medan berhasil menggagalkan penyeludupan lima ton daging trenggiling yang akan diselundupkan ke luar negeri. Tak hanya daging beku, polisi juga mengamankan 96 ekor trenggiling hidup dan 77 kilogram sisik trenggiling.
"Kejadian Kamis 23 April, saat ini kita lakukan penangkapan terhadap satu tersangka SUM alias AB (60), alamat Tambora Jakarta Barat," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu, Brigjen Yazid Fanani di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).
Dari hasil penyidikan, SUM melakukan kejahatan itu tidak sendirian. Aksi kriminal itu dilakukan bersama tersangka lain yang saat ini masih dalam pengejaran. Tersangka memiliki sebuah gudang di Kompleks Perdagangan Niaga Malindo, Medan.
"Ada empat karyawan. Setiap hari bisa memperdagangkan 500 kilogram trenggiling," ujar Yazid.
Perdagangan hewan yang dilindungi ini marak karena sisik dan dagingnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terutama oleh etnis China. Mereka menjual trenggiling tanpa bertemu pembeli. Konsumen cukup mengirimkan SMS dengan menyebut jumlah berat dan alamat, lalu dijemput kurir. Daging trenggiling dijual Rp 120 ribu per kilogram, sementara harga trenggiling hidup dijual Rp 13 juta per ekor.
"Untuk trenggiling hidup diperlakukan khusus di dalam kantong, yang mati direbus, dipisahkan daging dan sisiknya, didiamkan di ruang pendingin," terangnya.
Akibat tindakan pelaku, negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp23,56 miliar. Tersangka segera dibawa ke Jakarta untuk didalami. Sementara barang bukti trenggiling hidup akan dilepas ke alam liar.
medcom.id, Jakarta: Polisi Medan berhasil menggagalkan penyeludupan lima ton daging trenggiling yang akan diselundupkan ke luar negeri. Tak hanya daging beku, polisi juga mengamankan 96 ekor trenggiling hidup dan 77 kilogram sisik trenggiling.
"Kejadian Kamis 23 April, saat ini kita lakukan penangkapan terhadap satu tersangka SUM alias AB (60), alamat Tambora Jakarta Barat," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu, Brigjen Yazid Fanani di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).
Dari hasil penyidikan, SUM melakukan kejahatan itu tidak sendirian. Aksi kriminal itu dilakukan bersama tersangka lain yang saat ini masih dalam pengejaran. Tersangka memiliki sebuah gudang di Kompleks Perdagangan Niaga Malindo, Medan.
"Ada empat karyawan. Setiap hari bisa memperdagangkan 500 kilogram trenggiling," ujar Yazid.
Perdagangan hewan yang dilindungi ini marak karena sisik dan dagingnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terutama oleh etnis China. Mereka menjual trenggiling tanpa bertemu pembeli. Konsumen cukup mengirimkan SMS dengan menyebut jumlah berat dan alamat, lalu dijemput kurir. Daging trenggiling dijual Rp 120 ribu per kilogram, sementara harga trenggiling hidup dijual Rp 13 juta per ekor.
"Untuk trenggiling hidup diperlakukan khusus di dalam kantong, yang mati direbus, dipisahkan daging dan sisiknya, didiamkan di ruang pendingin," terangnya.
Akibat tindakan pelaku, negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp23,56 miliar. Tersangka segera dibawa ke Jakarta untuk didalami. Sementara barang bukti trenggiling hidup akan dilepas ke alam liar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)