Jakarta: Polri masih menungggu informasi detail dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait jejak keuangan sejumlah kepala daerah. Salah satunya soal temuan rekening kasino di luar negeri yang diduga milik kepala daerah.
"Kalau ada dugaan tindak pidana nanti PPATK koordinasi dengan kami, kemudian kami lakukan penyelidikan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
Asep memastikan temuan bakal ditindaklanjuti bila ditemukan sejumlah bukti dugaan tindak pidana. Korps Bhayangkara siap berkoordinasi dengan PPATK.
"PPATK melakukan penelusuran, nanti hasilnya berupa LHA (laporan hasil analisa)," kata dia.
PPATK menelusuri jejak-jejak transaksi keuangan dari sejumlah kepala daerah di luar negeri. Transaksi itu tercatat pada rekening kasino mencapai Rp50 miliar.
Kepemilikan rekening kasino tersebut diduga salah satu modus kepala daerah melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Hingga saat ini belum ada informasi detail dari PPATK terkait temuan itu.
PPATK justru mengungkap temuan lain. Salah satunya aktivitas penggunaan dana hasil tindak pidana buat pembelian barang mewah dan emas batangan di luar negeri.
Jakarta: Polri masih menungggu informasi detail dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait jejak keuangan sejumlah kepala daerah. Salah satunya soal temuan rekening kasino di luar negeri yang diduga milik kepala daerah.
"Kalau ada dugaan tindak pidana nanti PPATK koordinasi dengan kami, kemudian kami lakukan penyelidikan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
Asep memastikan
temuan bakal ditindaklanjuti bila ditemukan sejumlah bukti dugaan tindak pidana. Korps Bhayangkara siap berkoordinasi dengan PPATK.
"PPATK melakukan penelusuran, nanti hasilnya berupa LHA (laporan hasil analisa)," kata dia.
PPATK menelusuri jejak-jejak transaksi keuangan dari sejumlah kepala daerah di luar negeri. Transaksi itu tercatat pada rekening kasino mencapai Rp50 miliar.
Kepemilikan rekening kasino tersebut diduga salah satu modus kepala daerah melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Hingga saat ini belum ada informasi detail dari PPATK terkait temuan itu.
PPATK justru mengungkap temuan lain. Salah satunya aktivitas penggunaan dana hasil tindak pidana buat pembelian barang mewah dan emas batangan di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
