Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi -- Foto: Antara/ Basri Marzuki
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi -- Foto: Antara/ Basri Marzuki

Kelompok Santoso Diminta Menyerahkan Diri

Lukman Diah Sari • 25 Mei 2016 22:48
medcom.id, Jakarta: Maklumat untuk Kelompok Santoso sudah disiarkan, mereka diharap menyerahkan diri. Maklumat itu pun telah disampaikan sejak dua pekan lalu.
 
"Saya hanya berpesan kepada masyarakat, bahwa saya sebagai penanggungjawab operasi itu tidak bangga menembak teroris. Tapi kalau memang mau menyerahkan diri, kami siap," jelas Penanggungjawab Kegiatan Operasi (PJKO) Tinombala Brigjen Rudy Sufahriadi di lingkungan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).
 
Dia menegaskan, bila tidak mau menyerahkan diri, pihaknya bakal melakukan langkah hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, tidak ada imbalan apapun bagi Santoso jika dirinya mau menyerahkan diri. Hanya saja, jika itu dilakukan oleh Santoso, pasti akan menjadi catatan khusus bagi hakim saat pemimpin Mujahidin Indonesia Timur, itu disidang di pengadilan.
 
“Jika menyerahkan diri dan kemudian perkaranya masuk pengadilan, pasti Santoso akan mendapat perlakuan berbeda. Kami yakin, apa yang dilakukan Santoso itu akan jadi catatan hukum sehingga, mungkin, ada keringanan hukuman,” kata Boy.
 
Namun, diharapkan Santoso menyerahkan diri bukan karena kalah akibat baku tembak dengan petugas. Karena, kata Boy, pihaknya juga pasti akan menghindari risiko.
“Kalau harus ambil risiko, ya kami ambil yang terkecil,” imbuhnya.
 
Adapun Operasi Tinombala adalah kelanjutan dari Operasi Camar Maleo. Operasi Tinombala seharusnya berakhir pada Minggu (8/5/2016). Karena Santoso belum juga ditangkap, pemerintah menambah masa operasinya hingga 90 hari.
 
Sejak Operasi Tinombala dimulai, sudah ada 11 anggota yang tewas ditembak petugas karena melawan petugas. Dua di antaranya tewas pada pekan lalu dan satu baru dievakuasi pada Selasa (24/5/2016). Selain itu ada lagi empat orang yang ditangkap.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan