"Berdasarkan hasil identifikasi tim Inafis Polda Sulsel DPO teroris kelompok MIT Poso yang meninggal Suhardin alias Hasan Pranata," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 28 April 2022.
Ramadhan mengatakan jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Jenderal bintang satu itu memperlihatkan foto DPO yang ditembak mati.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"DPO yang tersisa hanya tiga. Sehingga, dengan telah meninggalnya salah satu DPO, tersisa dua DPO lagi bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Mukhlas," ungkap Ramadhan.
Ramadhan menuturkan penembakan Suhardin terjadi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) sekitar pukul 13.20 WIB pada Rabu, 27 April 2022. Peristiwa itu berawal saat petugas sekat pos Desa Salubanga sedang berpatroli. Kemudian, menemukan orang yang dicurigai salah satu dari tiga DPO MIT Poso.
Sebelum penindakan, kata Ramadhan, petugas memberikan peringatan kepada tersangka untuk menyerahkan diri. Namun, tersangka merespons dengan perlawanan melempar body vest warna loreng yang diduga bom.
"Karena membahayakan petugas, terpaksa petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang berakibat tersangka DPO tersebut meninggal dunia," tutur Ramadhan.
Baca: 2 DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso Diminta Menyerahkan Diri
Sebelumnya, DPO MIT Poso yang ditembak mati itu disebut bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru. Dia ditembak mati di Dusun Salubanga, Parigi Moutong, Sulteng.