medcom.id, Jakarta: Antasari Azhar sudah bertemu penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Pertemuan itu untuk mempertanyakan tindak lanjut laporannya terkait pesan singkat (SMS) kepada Nasrudin Zulkarnaen.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007–2009 itu mendatangi Markas Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.50 WIB. Kurang dari satu jam berdiskusi dengan penyidik soal laporannya, Antasari pulang dengan rasa kecewa.
"Setelah saya bertemu dengan pejabat berwenang, yang dulu menangani, ternyata (tindak lanjut laporan) masih stuck," kata Antasari, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017).
Antasari berdiskusi dengan penyidik Sub Direktorat Cyber Crime. Penyidik yang Antasari temui kembali berjanji akan bergerak cepat menyelidiki sosok yang sebenarnya mengirim SMS kepada Nasrudin. Janji yang sama pernah penyidik sampaikan saat Antasari di penjara.
Antasari tidak mengetahui kendala yang dialami penyidik dalam memproses laporannya. "Beliau (penyidik) berjanji akan segera dituntaskan. Mudah-mudahan sesuai dengan janjinya itu," ujar Antasari, berharap.
SMS yang masuk ke telepon Nasrudin berbunyi, "Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya." Sehari setelah SMS itu masuk, Nasrudin tewas ditembak pada 15 Maret 2009.
SMS tersebut kemudian menjadi salah satu dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari. Hingga bebas dari hukuman, Antasari tetap membantah sebagai otak pembunuhan Nasrudin dan tudingan sebagai orang yang mengirim SMS itu.
medcom.id, Jakarta: Antasari Azhar sudah bertemu penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Pertemuan itu untuk mempertanyakan tindak lanjut laporannya terkait pesan singkat (SMS) kepada Nasrudin Zulkarnaen.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007–2009 itu mendatangi Markas Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.50 WIB. Kurang dari satu jam berdiskusi dengan penyidik soal laporannya, Antasari pulang dengan rasa kecewa.
"Setelah saya bertemu dengan pejabat berwenang, yang dulu menangani, ternyata (tindak lanjut laporan) masih
stuck," kata Antasari, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017).
Antasari berdiskusi dengan penyidik Sub Direktorat Cyber Crime. Penyidik yang Antasari temui kembali berjanji akan bergerak cepat menyelidiki sosok yang sebenarnya mengirim SMS kepada Nasrudin. Janji yang sama pernah penyidik sampaikan saat Antasari di penjara.
Antasari tidak mengetahui kendala yang dialami penyidik dalam memproses laporannya. "Beliau (penyidik) berjanji akan segera dituntaskan. Mudah-mudahan sesuai dengan janjinya itu," ujar Antasari, berharap.
SMS yang masuk ke telepon Nasrudin berbunyi, "Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya." Sehari setelah SMS itu masuk, Nasrudin tewas ditembak pada 15 Maret 2009.
SMS tersebut kemudian menjadi salah satu dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari. Hingga bebas dari hukuman, Antasari tetap membantah sebagai otak pembunuhan Nasrudin dan tudingan sebagai orang yang mengirim SMS itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)