medcom.id, Jakarta: Sherley Tjung mengaku stres dan sakit karena sering diperiksa penyidik KPK. Setidaknya dia 15 kali diperiksa terkait kasus suap bosnya, Kwee Cahyadi Kumala alias Swei Teng.
"Sudah berapa kali saudara di-BAP oleh penyidik?" tanya Hakim Ketua Sutiyo Jumagi Akhirno dalam sidang lanjutan kasus Swei Teng di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).
"Lebih dari 15 kali yang mulia, saya sampai stres," jawab Sherley.
Jaksa Penuntut Umum KPK kemudian mengonfirmasi keterangannya yang tak sesuai dengan pengakuannya saat bersaksi untuk tersangka FX Yohan Yap di Pengadilan Negeri Bandung. Yohan merupakan anak buah Swei Teng yang menyampaikan uang suap ke Rachmat Yasin (saat itu Bupati Bogor).
Sherley diingatkan bahwa di Pengadilan Bandung dia mengaku tak kenal dengan Yohan. Padahal, kenyataannya tak demikian. Jaksa pun menekankan agar Sherley memberikan pernyataan sebenarnya dalam persidangan.
"Dalam hal ini saya minta saudara bersaksi dengan sebenar-benarnya. Mana kesaksian saudara yang benar?" ujar JPU bertanya kepada Sherley.
Sherley lagi-lagi menyampaikan dirinya stres. Majelis Hakim mengingatkan Sherley agar tidak berbicara hal di luar dakwaan.
"Iya yang mulia, bapak Jaksa, saya saat itu kacau sekali dan mengatakan tak kenal dengan Yohan, padahal saya tahu. Saya stres yang mulia, makanya apa yang ditanya penyidik saya iya saja," tuturnya.
Sejak Swei Teng, bos PT Sentul City, berkasus, dia mengaku kerap diperiksa KPK hingga pulang tengah malam. "Saya lelah, sampai tulang punggung saya harus dioperasi," ujar Sherley sambil terisak.
"Saya stres yang mulia dan saya sangat sakit," tambahnya.
Juli 2014, dia mengaku sedianya ke Malaysia untuk memeriksa kesehatannya. Namun, rencana itu harus batal karena dia dicekal penyidik KPK.
"Saya sudah minta pencabutan pencekalan agar bisa berobat. Saya takut yang mulia, sampai diancam dijadikan tersangka makanya saya iya saja apa kata penyidik biar cepat," tutur Sherley.
medcom.id, Jakarta: Sherley Tjung mengaku stres dan sakit karena sering diperiksa penyidik KPK. Setidaknya dia 15 kali diperiksa terkait kasus suap bosnya, Kwee Cahyadi Kumala alias Swei Teng.
"Sudah berapa kali saudara di-BAP oleh penyidik?" tanya Hakim Ketua Sutiyo Jumagi Akhirno dalam sidang lanjutan kasus Swei Teng di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).
"Lebih dari 15 kali yang mulia, saya sampai stres," jawab Sherley.
Jaksa Penuntut Umum KPK kemudian mengonfirmasi keterangannya yang tak sesuai dengan pengakuannya saat bersaksi untuk tersangka FX Yohan Yap di Pengadilan Negeri Bandung. Yohan merupakan anak buah Swei Teng yang menyampaikan uang suap ke Rachmat Yasin (saat itu Bupati Bogor).
Sherley diingatkan bahwa di Pengadilan Bandung dia mengaku tak kenal dengan Yohan. Padahal, kenyataannya tak demikian. Jaksa pun menekankan agar Sherley memberikan pernyataan sebenarnya dalam persidangan.
"Dalam hal ini saya minta saudara bersaksi dengan sebenar-benarnya. Mana kesaksian saudara yang benar?" ujar JPU bertanya kepada Sherley.
Sherley lagi-lagi menyampaikan dirinya stres. Majelis Hakim mengingatkan Sherley agar tidak berbicara hal di luar dakwaan.
"Iya yang mulia, bapak Jaksa, saya saat itu kacau sekali dan mengatakan tak kenal dengan Yohan, padahal saya tahu. Saya stres yang mulia, makanya apa yang ditanya penyidik saya iya saja," tuturnya.
Sejak Swei Teng, bos PT Sentul City, berkasus, dia mengaku kerap diperiksa KPK hingga pulang tengah malam. "Saya lelah, sampai tulang punggung saya harus dioperasi," ujar Sherley sambil terisak.
"Saya stres yang mulia dan saya sangat sakit," tambahnya.
Juli 2014, dia mengaku sedianya ke Malaysia untuk memeriksa kesehatannya. Namun, rencana itu harus batal karena dia dicekal penyidik KPK.
"Saya sudah minta pencabutan pencekalan agar bisa berobat. Saya takut yang mulia, sampai diancam dijadikan tersangka makanya saya iya saja apa kata penyidik biar cepat," tutur Sherley.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)