Jakarta: Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut Polres Luwu Timur dibantu Ditkrimum Polda Sulawesi Selatan masih menyelidiki kasus bapak perkosa tiga anak. Penyidik telah memeriksa sejumlah pihak.
"Sudah ada komunikasi antara penyidik dengan ibu korban, nanti kami sampaikan perkembangannya," kata Ramadhan di Jakarta, Rabu, 3 November 2021.
Penyidik Polri membuat laporan polisi model A untuk melanjutkan penyelidikan. Saat ini, penyidik sedang meminta keterangan ibu korban, korban, keterangan dokter pemeriksa, serta ahli.
"Masih berproses," kata Ramadhan.
Ramadhan menyebut kasus pemerkosaan ini tetap ditangani Polres Luwu Timur dibantu Ditkrimum Polda Sulawesi Selatan. Penyelidikan menggunakan laporan polisi model A menggunakan waktu atau tempus yang berbeda dari laporan awal pidana, yakni Oktober 2019.
Penyelidikan oleh polisi menggunakan waktu 25-31 Oktober 2019. Saat itu, ibu korban melakukan pemeriksaan medis terhadap tiga anaknya dan didapati hasil pemeriksaan berbeda dengan hasil visum pada 19 dan 24 Oktober 2019.
"Tidak ada perbedaan hasil visum. Karena memang perbedaan visum yang pertama dan 24 Oktober 2019 hasilnya sama. Yang ada hasil pemeriksaan dari rumah sakit yang tidak sama tapi waktu yang berbeda. Tapi dua visum hasilnya sama. Kita tunggu saja. Proses tetap berjalan dan kami akan transparan untuk menyampaikan hasil penyelidikan atau penyidikan," tutur Ramadhan.
Kasus pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur oleh ayah kandungnya viral di media sosial hingga memunculkan tanda tagar #percumalaporpolisi. Peristiwa itu dilaporkan Oktober 2019 dan penyidik menghentikan penyelidikan karena dari hasil gelar perkara tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup.
Baca: Polda Sulsel Kesulitan Panggil Ibu Anak Korban Pemerkosaan oleh Bapaknya
Jakarta: Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas
Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut Polres Luwu Timur dibantu Ditkrimum Polda Sulawesi Selatan masih menyelidiki kasus
bapak perkosa tiga anak. Penyidik telah memeriksa sejumlah pihak.
"Sudah ada komunikasi antara penyidik dengan ibu korban, nanti kami sampaikan perkembangannya," kata Ramadhan di Jakarta, Rabu, 3 November 2021.
Penyidik Polri membuat laporan polisi model A untuk melanjutkan penyelidikan. Saat ini, penyidik sedang meminta keterangan ibu korban, korban, keterangan dokter pemeriksa, serta ahli.
"Masih berproses," kata Ramadhan.
Ramadhan menyebut kasus pemerkosaan ini tetap ditangani Polres Luwu Timur dibantu Ditkrimum Polda Sulawesi Selatan. Penyelidikan menggunakan laporan polisi model A menggunakan waktu atau tempus yang berbeda dari laporan awal pidana, yakni Oktober 2019.
Penyelidikan oleh polisi menggunakan waktu 25-31 Oktober 2019. Saat itu, ibu korban melakukan pemeriksaan medis terhadap tiga anaknya dan didapati hasil pemeriksaan berbeda dengan hasil visum pada 19 dan 24 Oktober 2019.
"Tidak ada perbedaan hasil visum. Karena memang perbedaan visum yang pertama dan 24 Oktober 2019 hasilnya sama. Yang ada hasil pemeriksaan dari rumah sakit yang tidak sama tapi waktu yang berbeda. Tapi dua visum hasilnya sama. Kita tunggu saja. Proses tetap berjalan dan kami akan transparan untuk menyampaikan hasil penyelidikan atau penyidikan," tutur Ramadhan.
Kasus pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur oleh ayah kandungnya viral di media sosial hingga memunculkan tanda tagar #percumalaporpolisi. Peristiwa itu dilaporkan Oktober 2019 dan penyidik menghentikan penyelidikan karena dari hasil gelar perkara tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup.
Baca:
Polda Sulsel Kesulitan Panggil Ibu Anak Korban Pemerkosaan oleh Bapaknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
