Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai tepat memilih Irjen Pol Heru Winarko untuk diposisikan menjabat kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Heru merupakan jenderal Polri memiliki karier yang baik.
"Saya mengucapkan selamat kepada Irjen Heru Winarko yang telah dilantik oleh Presiden menjadi Kepala BNN. Tentunya beliau adalah putra terbaik Polri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2018.
Menurut Setyo, Heru memiliki segudang kemampuan utuk bisa setara dengan pendahulunya yakni Irjen Pol Budi Waseso (Buwas). Pemberantasan narkoba di Tanah Air dipastikan bisa berkelanjutan.
"Ini merupakan satu tantangan bagi beliau tentunya. Kita harapkan beliau bisa mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah diraih Budi Waseso," ujar Setyo.
Baca: Heru Winarko Dilantik Jadi Kepala BNN
Heru resmi dilantik menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) setelah sumpah jabatan di depan Presiden Joko Widodo. Heru dilantik sesuai Keputusan Presiden Nomor 14/M/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNN. Heru menggantikan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso yang pensiun Maret 2018.
Heru mengaku sudah mendapat pesan khusus dari Buwas. Ia pun berjanji bakal meningkatkan peran BNN dalam pencegahan maupun penindakan.
"Tentu kita akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan pendahulu saya," ucap Heru usai pelantikan di Istana Negara.
Heru memiliki karier panjang di bidang penegakan hukum. Lulusan Akademi Kepolisian pada 1985 itu lebih sering berkecimpung di bidang reserse selama bertugas di Korps Bhayangkara.
Jenderal bintang dua itu sempat menjabat sebagai kepala Polres Metro Jakarta Pusat. Dia menduduki kursi Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus pada 2009. Setahun kemudian, dia menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim.
Pria kelahiran 1 Desember 1962 itu lalu dimutasi menjadi asisten deputi 4/V Kamnas Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Jabatan itu tak diduduki lama. Pada 2012, dia menjadi Kepala Polda Lampung.
Setelah tiga tahun di Lampung, Heru kembali ke Kemenko Polhukam sebagai staf ahli bidang ideologi dan konstitusi. Pada Kamis, 15 Oktober 2015, Ketua Sementara KPK Taufiqurachman Ruki melantik Heru menjadi Deputi Penindakan KPK.
Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai tepat memilih Irjen Pol Heru Winarko untuk diposisikan menjabat kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Heru merupakan jenderal Polri memiliki karier yang baik.
"Saya mengucapkan selamat kepada Irjen Heru Winarko yang telah dilantik oleh Presiden menjadi Kepala BNN. Tentunya beliau adalah putra terbaik Polri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2018.
Menurut Setyo, Heru memiliki segudang kemampuan utuk bisa setara dengan pendahulunya yakni Irjen Pol Budi Waseso (Buwas). Pemberantasan narkoba di Tanah Air dipastikan bisa berkelanjutan.
"Ini merupakan satu tantangan bagi beliau tentunya. Kita harapkan beliau bisa mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah diraih Budi Waseso," ujar Setyo.
Baca: Heru Winarko Dilantik Jadi Kepala BNN
Heru resmi dilantik menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) setelah sumpah jabatan di depan Presiden Joko Widodo. Heru dilantik sesuai Keputusan Presiden Nomor 14/M/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNN. Heru menggantikan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso yang pensiun Maret 2018.
Heru mengaku sudah mendapat pesan khusus dari Buwas. Ia pun berjanji bakal meningkatkan peran BNN dalam pencegahan maupun penindakan.
"Tentu kita akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan pendahulu saya," ucap Heru usai pelantikan di Istana Negara.
Heru memiliki karier panjang di bidang penegakan hukum. Lulusan Akademi Kepolisian pada 1985 itu lebih sering berkecimpung di bidang reserse selama bertugas di Korps Bhayangkara.
Jenderal bintang dua itu sempat menjabat sebagai kepala Polres Metro Jakarta Pusat. Dia menduduki kursi Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus pada 2009. Setahun kemudian, dia menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim.
Pria kelahiran 1 Desember 1962 itu lalu dimutasi menjadi asisten deputi 4/V Kamnas Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Jabatan itu tak diduduki lama. Pada 2012, dia menjadi Kepala Polda Lampung.
Setelah tiga tahun di Lampung, Heru kembali ke Kemenko Polhukam sebagai staf ahli bidang ideologi dan konstitusi. Pada Kamis, 15 Oktober 2015, Ketua Sementara KPK Taufiqurachman Ruki melantik Heru menjadi Deputi Penindakan KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
