Jakarta: Anggota DPR Johnny G Plate menilai penegak hukum harus membongkar pihak yang terlibat di kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Kebohongan yang disebar Ratna dinilai berbahaya bagi demokrasi.
“Kami mendukung polisi bukan hanya pribadi Ratna, tapi menyelidiki yang lebih luas karena ini sangat merusak demokrasi kalau seperti ini terus,” kata Johnny di Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Menurut dia, kasus Ratna melibatkan banyak pihak. Pasalnya, banyak yang menyebarkan berita bohong terkait Ratna dianiaya oleh orang tak dikenal. Padahal, muka Ratna lebam karena operasi.
“Persoalannya bukan Ratna pribadi, ini hoaks politik menggunakan Ratna dan melibatkan pasasangan calon lain,” ujar Sekretaris Jenderal Partai NasDem itu.
Untuk itu, Johnny mendukung langkah aparat penegak hukum yang telah memproses Ratna. Kasus ini pun sudah sampai di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk disidangkan.
“Kita serahkan kepada Polri dan Kejaksaan, kita serahkah proses hukum dengan penegak hukum,” ungkap dia.
Baca: Ratna Sarumpaet Menanti Sidang di Bui
Kasus hoaks Ratna bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak di kenal di Bandung, Jawa Barat.
Namun, Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong. Dia mengaku mukanya lebam habis menjalani operasi plastik.
Atas kebohongan itu, Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Jakarta: Anggota DPR Johnny G Plate menilai penegak hukum harus membongkar pihak yang terlibat di kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Kebohongan yang disebar Ratna dinilai berbahaya bagi demokrasi.
“Kami mendukung polisi bukan hanya pribadi Ratna, tapi menyelidiki yang lebih luas karena ini sangat merusak demokrasi kalau seperti ini terus,” kata Johnny di Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Menurut dia, kasus Ratna melibatkan banyak pihak. Pasalnya, banyak yang menyebarkan berita bohong terkait Ratna dianiaya oleh orang tak dikenal. Padahal, muka Ratna lebam karena operasi.
“Persoalannya bukan Ratna pribadi, ini hoaks politik menggunakan Ratna dan melibatkan pasasangan calon lain,” ujar Sekretaris Jenderal Partai NasDem itu.
Untuk itu, Johnny mendukung langkah aparat penegak hukum yang telah memproses Ratna. Kasus ini pun sudah sampai di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk disidangkan.
“Kita serahkan kepada Polri dan Kejaksaan, kita serahkah proses hukum dengan penegak hukum,” ungkap dia.
Baca: Ratna Sarumpaet Menanti Sidang di Bui
Kasus hoaks Ratna bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak di kenal di Bandung, Jawa Barat.
Namun, Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong. Dia mengaku mukanya lebam habis menjalani operasi plastik.
Atas kebohongan itu, Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28
juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
