Jakarta: Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyatakan pihaknya hingga saat ini terus memprioritaskan keselamatan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) di Papua. Hingga kini, Saleh menuturkan pihaknya masih terus mengutamakan penyelamatan tanpa kekerasan.
Menurutnya, upaya penyelamatan akan mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat, hingga tokoh masyarakat. Artinya, TNI hingga saat ini belum terjun langsung atau menemui kelompok KKB yang menyandera pilot maskapai Susi Air tersebut.
“Jadi, upaya yang kita lakukan masih tetap berjalan dan kita melihat ada progres yang lebih baik,” ungkap Saleh, Rabu, 22 Februari 2023.
Namun, ia memastikan segala antisipasi dari proses-proses yang akan dilakukan sudah diperhitungkan. Saleh pun menegaskan, prioritas utama adalah keselamatan pilot.
Saleh mengemukakan saat ini TNI masih mengandalkan komunikasi-komunikasi terbuka dengan pihak KK melalui tokoh adat maupun agama. “Kita masih menunggu hasilnya yang nyata,” singkatnya.
Dirinya juga belum bisa memastikan petugas TNI sudah bertemu langsung atau belum dengan perwakilan KKB yang menyandera pilot.
Adapun teror KKB Papua turut menghantui pekerja bangunan puskesmas dan warga sipil di Kampung Alama, Distrik Yenggelo, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebanyak 10 pekerja puskesmas memilih meninggalkan Kampung Alama, imbas dari ancaman KKB Papua pimpanan Egianus Kogoya, Senin, 20 Februari 2023.
Selain pekerja bangunan, 8 warga yang juga takut dengan ancaman KKB Papua dan meminta ikut keluar dari Kampung Alama.
Saleh menuturkan tim gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi mereka ke Timika, Kabupaten Mimika menggunakan helikopter untuk mencegah gangguan KKB Papua selama dua pekan ini.
Diketahui, Kampung Alama berdekatan dengan Kantor Distrik Yenggelo. Salah satu warga yang dievakuasi, Atmin Gwijangge, mengaku menerima kabar KKB Papua hendak melancarkan teror di kampungnya. Kabar itu menyusul pembakaran pesawat Susi Air serta penyanderaan pilot di Distrik Paro. Maka, Atmin pun meminta pertolongan kepada pihak keamanan.
"Jadi karena di sini pekerjanya juga ada 7 orang pendatang, dan 3 asli Papua, beliau melihat kejadian di Paro, ini sudah bisa diselamatkan, beliau (Atmin) mengambil langkah untuk menyelematkan juga untuk membawa pekerjanya untuk menjauhi Yenggelo, ke Alama," ujar Saleh.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyatakan pihaknya hingga saat ini terus memprioritaskan keselamatan pilot maskapai
Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) di Papua. Hingga kini, Saleh menuturkan pihaknya masih terus mengutamakan penyelamatan tanpa kekerasan.
Menurutnya, upaya penyelamatan akan mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat, hingga tokoh masyarakat. Artinya, TNI hingga saat ini belum terjun langsung atau menemui kelompok KKB yang menyandera pilot maskapai Susi Air tersebut.
“Jadi, upaya yang kita lakukan masih tetap berjalan dan kita melihat ada progres yang lebih baik,” ungkap Saleh, Rabu, 22 Februari 2023.
Namun, ia memastikan segala antisipasi dari proses-proses yang akan dilakukan sudah diperhitungkan. Saleh pun menegaskan, prioritas utama adalah keselamatan pilot.
Saleh mengemukakan saat ini TNI masih mengandalkan komunikasi-komunikasi terbuka dengan pihak KK melalui tokoh adat maupun agama. “Kita masih menunggu hasilnya yang nyata,” singkatnya.
Dirinya juga belum bisa memastikan petugas TNI sudah bertemu langsung atau belum dengan perwakilan KKB yang menyandera pilot.
Adapun teror
KKB Papua turut menghantui pekerja bangunan puskesmas dan warga sipil di Kampung Alama, Distrik Yenggelo, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebanyak 10 pekerja puskesmas memilih meninggalkan Kampung Alama, imbas dari ancaman KKB Papua pimpanan Egianus Kogoya, Senin, 20 Februari 2023.
Selain pekerja bangunan, 8 warga yang juga takut dengan ancaman KKB Papua dan meminta ikut keluar dari Kampung Alama.
Saleh menuturkan tim gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi mereka ke Timika, Kabupaten Mimika menggunakan helikopter untuk mencegah gangguan KKB Papua selama dua pekan ini.
Diketahui, Kampung Alama berdekatan dengan Kantor Distrik Yenggelo. Salah satu warga yang dievakuasi, Atmin Gwijangge, mengaku menerima kabar KKB Papua hendak melancarkan teror di kampungnya. Kabar itu menyusul pembakaran pesawat Susi Air serta penyanderaan pilot di Distrik Paro. Maka, Atmin pun meminta pertolongan kepada pihak keamanan.
"Jadi karena di sini pekerjanya juga ada 7 orang pendatang, dan 3 asli Papua, beliau melihat kejadian di Paro, ini sudah bisa diselamatkan, beliau (Atmin) mengambil langkah untuk menyelematkan juga untuk membawa pekerjanya untuk menjauhi Yenggelo, ke Alama," ujar Saleh.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)