Jakarta: Polri merespons pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP-OPM) yang akan membujuk pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Pernyataan itu dinilai hanya propaganda.
"Itu propaganda KKB. Saya tidak dapat info tersebut (pembebasan pilot)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Februari 2024.
Benny mengaku tidak mendapat info dari Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge bahwa akan ada pembebasan pilot. Saat ini, pihaknya masih berupaya bernegosiasi dengan KKB pelaku penyanderaan itu. Negosiasi dilakukan melalui pemerintah daerah yakni Pj. Bupati Nduga Edison Gwijangge.
"Untuk sementara kita lewat Pak Bupati bersama dengan tokoh masyarakat di sana, kan pendekatannya lebih mudah. Karena masih ada hubungan keluarga," ungkap Benny.
Sebab, KKB tidak membuka ruang komunikasi dengan aparat TNI-Polri. Namun, negosiasi KKB dengan Pj Bupati belum membuahkan hasil.
"Itu pun masih belum bisa terealisasi, masih menunggu, masih proses.
Meski belum bebas, Benny memastikan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu sehat. Walau, diketahui pilot itu sering dipindah-pindah di hutan.
"Informasinya masih memang dia sering berpindah-pindah, kita positif negatif, tidak tahu ya beberapa kali pindah tempat. Termonitor dalam keadaan sehat," pungkasnya.
TPNPB-OPM meminta Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogoya membebaskan Phillip. Kepala Staff Umum TPNPB Terryanus Satto dan Jubir TPNPB Sebby Sambom dalam keterangannya mengungkap pembebasan tersebut dilakukan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional.
“Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat,” tegas Sebby dalam keterangannya, Sabtu, 3 Februari 2024.
Sebby meyakini apabila Egianus membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut dengan hormat, maka perjuangan mereka akan dihargai masyarakat Internasional.
“Namun jika pilot ini mati di tempat yang ditahan maka kami akan disalahkan masyarakat Internasional dan PBB,” tegas dia.
Pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Philip disandera kelompok separatis itu saat mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Philip ditawan, sedangkan pesawatnya dibakar. Motif penyanderaan orang asing ini untuk Papua Merdeka.
Jakarta: Polri merespons pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP-OPM) yang akan membujuk pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (
KKB) Egianus Kogoya untuk
membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Pernyataan itu dinilai hanya propaganda.
"Itu propaganda KKB. Saya tidak dapat info tersebut (pembebasan pilot)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Februari 2024.
Benny mengaku tidak mendapat info dari Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge bahwa akan ada pembebasan pilot. Saat ini, pihaknya masih berupaya bernegosiasi dengan KKB pelaku penyanderaan itu. Negosiasi dilakukan melalui pemerintah daerah yakni Pj. Bupati Nduga Edison Gwijangge.
"Untuk sementara kita lewat Pak Bupati bersama dengan tokoh masyarakat di sana, kan pendekatannya lebih mudah. Karena masih ada hubungan keluarga," ungkap Benny.
Sebab, KKB tidak membuka ruang komunikasi dengan aparat TNI-Polri. Namun, negosiasi KKB dengan Pj Bupati belum membuahkan hasil.
"Itu pun masih belum bisa terealisasi, masih menunggu, masih proses.
Meski belum bebas, Benny memastikan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu sehat. Walau, diketahui pilot itu sering dipindah-pindah di hutan.
"Informasinya masih memang dia sering berpindah-pindah, kita positif negatif, tidak tahu ya beberapa kali pindah tempat. Termonitor dalam keadaan sehat," pungkasnya.
TPNPB-OPM meminta Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogoya membebaskan Phillip. Kepala Staff Umum TPNPB Terryanus Satto dan Jubir TPNPB Sebby Sambom dalam keterangannya mengungkap pembebasan tersebut dilakukan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional.
“Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat,” tegas Sebby dalam keterangannya, Sabtu, 3 Februari 2024.
Sebby meyakini apabila Egianus membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut dengan hormat, maka perjuangan mereka akan dihargai masyarakat Internasional.
“Namun jika pilot ini mati di tempat yang ditahan maka kami akan disalahkan masyarakat Internasional dan PBB,” tegas dia.
Pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Philip disandera kelompok separatis itu saat mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Philip ditawan, sedangkan pesawatnya dibakar. Motif penyanderaan orang asing ini untuk Papua Merdeka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)