Kepala Staf Presiden Moeldoko. ANT/Dhede Rizky.
Kepala Staf Presiden Moeldoko. ANT/Dhede Rizky.

Istana Tak Mau Mencampuri Urusan Pansel KPK

Damar Iradat • 27 Agustus 2019 18:32
Bogor: Istana Kepresidenan menolak mengomentari polemik soal kinerja Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK). Istana menyerahkan seluruh proses seleksi kepada pansel.
 
"Saya enggak boleh mencampuri, itu otoritasnya panitia seleksi. Enggak boleh," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 27 Agustus 2019.
 
Sejumlah pihak mengkritik kinerja Pansel Capim KPK. Mereka menilai kinerja Pansel menyisakan berbagai persoalan serius. Sindiran tajam juga datang dari Penasihat KPK periode 2017-2021 Mohammad Tsani Annafari. Ia menyebut beberapa capim dari 20 nama yang lolos memiliki rekam jejak kelam dan pernah melanggar etik.

Moeldoko enggan bicara banyak terkait kritik itu. Ia yakin pansel akan bekerja secara proporsional. Ia juga mempercayai kinerja pansel.
 
"Masih bisa diatasi sama pansel. Udah ditunjuk kok," jelas mantan Panglima TNI itu.
 
Koalisi Masyarakat Sipil juga mengkritik keputusan pansel meloloskan 20 capim KPK dari tes profile assesment. Pansel dinilai tak serius menyeleksi para capim. Koalisi masyarakat sipil menilai beberapa nama dari 20 kandidat memiliki rekam jejak yang buruk. Bahkan, pansel juga santer disebut memberikan ‘karpet merah’ bagi calon dari institusi Polri dan Kejaksaan.
 
Penilaian ini diperkuat catatan hitam 20 calon yang dirilis KPK beberapa waktu lalu. Dalam catatan itu, KPK menemukan ketidakpatuhan pelaporan LHKPN hingga dugaan penerimaan gratifikasi dari beberapa calon.
 
Tak hanya itu, Komisi Antikorupsi mencatat adanya dugaan perbuatan melanggar hukum lain yang pernah dilakukan sejumlah calon, misalnya pelanggaran etik. Sayangnya, KPK belum membeberkan nama-nama yang dimaksud.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan